Pada intinya, keputusan untuk tergesa-gesa demi selangkah lebih cepat dari orang lain merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri untuk memenuhi kebutuhan dan melampaui ekspektasi yang tinggi, baik itu dari orang lain maupun diri sendiri. Efisiensi fenomena hustle culture kemudian menjadi masalah karena terkait dengan tingkat kelelahan dan dampaknya terhadap produktivitas serta tingkat retensi.
Referensi:
Balkeran, Arianna. 2020. Hustle Culture and the Implications for Our Workforce. Tesis. New York: Baruch College, The City University of New York.
Halodoc.com. (2021, September). "Kerja Tanpa Istirahat Alias Hustle Culture, Apa Dampaknya bagi Tubuh?"
Diakses pada 17 Oktober 2021, dari
Hbr.org. (2015, Desember). "Proof That Positive Work Cultures Are More Productive"
Diakses pada 17 Oktober 2021, dari
Hipwee.com. (2020, Mei). "Hustle Culture, Budaya yang Salah dalam Memaknai Produktivitas"
Diakses pada 17 Oktober 2021, dari