Sumurboto (01/08/2021) -- Pada hari Kamis, mahasiswa telah melaksanakan program KKN mengenai SDGs terhadap masyarakat RT 04 RW 03 Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Melalui grup whatsapp ibu ibu Dawis Rambutan, mahasiswa melaksanakan edukasi mengenai bagaimana mengenali hoax dan mengatasinya.
Dari ke 17 poin SDGs yang ada, poin nomor 16 menekankan mengenai pentingnya perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh.Â
Poin ini bertujuan untuk menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.
Berdasarkan tujuan tersebut, untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, perdamaian adalah salah satu aspek yang penting. Apalagi mengingat di era teknologi saat ini, infromasi yang menyebar dengan cepat dan luas tidak jarang menyebabkan terjadinya kekeliruan yang melahirkan "hoax".
Hoax merupakan berita bohong yang direkayasa oleh oknum tertentu untuk menutupi informasi sebenarnya atau merubahnya menjadi sesuai dengan kemauan si pembuat hoax. Dan dilansir dari situ Kominfo, terdapat sebanyak 800.000 situs penyebar hoax di Indonesia. Adanya hoax ini dapat mengusik perdamaian dan perlu untuk diatasi.
Fenomena pesan berantai dari WAG dan konten-konten (kebanyakan berbau SARA, isu politik dan kesehatan) di media sosial lainnya marak terjadi dapat mempengaruhi opini publik dan menyebabkan ujaran kebencian satu terhadap yang lain.Â
Apalagi sekarang semua kalangan dapat mendapatkan informasi dan menyebarkannya dengan mudah, sehinggaa kemudahan teknologi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menciptakan perdamaian, bukan malah merusak perdamaian itu sendiri.Â
Berdasarkan hal tersebut, perlu kiranya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengelola informasi yang marak tersebar saat ini, terutama mengenai hoax.
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu apa itu SDGs, agar diharapkan masyarakat mengerti arah dari penjelasan. Kemudian dilanjutkan dengan mengirimkan beberapa contoh hoax yang sangat berpotensi menyebabkan perpecahan atau ujaran kebencian.
Dari beberapa contoh hoax tersebut kemudian ditarik kesimpulan beberapa ciri ciri hoax yang perlu untuk dikenali masyarakat agar tidak mudah terpengaruh. Dan selanjutnya menjelaskan bagaimana mengelola setiap informasi yang didapatkan, terutama mengenai hoax.Â
Dengan mengirimkan poster, mahasiswa juga menjelaskan langkah langkah yang ada dalam poster agar lebih dipahami. Setelah dibagikan secara online, poster juga dibagikan juga ke beberapa lokasi penting di kelurahan agar semakin banyak khalayak luas yang mengetahuinya.