tertinggal sudah
kemarau sudah kutinggalkan di belakang
ketika ku menimba air untuk kulumpuhkan debu-debu jalanan
bersama keranjang usang
tak harus kutendang redupan terjengkang
buah-buahku menunggu kumatangkan
dalam dekapan hangat pikiran
sekalipun langit mulau di gelapkan awan
dan dalam rintik hujan di depan
namun ini masih episode yang sama
tentang kemarau dan debu jalanan
yang menggelayuti perasaan
(Banyuwangi, Sabtu 25 Oktober 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!