Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terjebak

19 Januari 2020   13:00 Diperbarui: 19 Januari 2020   13:05 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terjebak,
aku terperangkap di kotak-kotak
senandung asing yang membius diri dalam bising
sendiri aku menari
sendiri aku bernyanyi
di mana harus kucari kunci?
untuk membuka perangkap ini

terjebak,
aku terpenjara dalam sepi
sekotak sunyi mengepung diri
sendiri aku terendam
sendiri aku tenggelam
di mana harus kucari pintu?
untuk keluar dari penjara ini

terjebak,
aku terjebak
oleh
dan dalam
diriku sendiri
melingkar, terputar-putar dari titik itu
ke titik itu lagi

terjebak,
tergeletak
lupa gerak

(Denpasar-Bali, Sabtu 20 Desember 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun