Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Aku Bukanlah Aku

13 Januari 2020   11:36 Diperbarui: 13 Januari 2020   11:45 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/tobacco leather)

aku inginnya begitu
tapi mereka yang tidak mau

brengseknya mereka!
tapi malah mereka yang marah
dan menghujatku tak berguna seperti sampah!

lho,
siapa sebenarnya yang salah?
apa ukuran nilai sudah berubah menjadi buta?

aku jadi gundah
tertunduk lesu seperti telah kehabisan arah

apa ada yang keliru?
pada mereka, apa pada diriku?

'ah, persetan!
aku tetap harus melanjutkan perjalanan
yang masih jauh dan panjang berlikuan
setelah tatapku lurus nabrak ke depan
maju terus mengejar masa-depan sepetak kuburan

tapi,
di tengah jalan aku berpapasan
dengan sebuah cermin besar yang terpampang
seolah menantang bayang
agar aku berdiri di hadapannya menantang
pada cermin kumematut-diri
tersenyum-senyum seorang diri

pada cermin aku berkaca
menikmati sosok diriku tergambar begitu eloknya

semakin aku kebingungan
bayanganku kok berubah menjadi demikian?

bukan diriku yang sebenarnya
seperti yang sudah kuhafalkan dalam ingatan nyata

sementara ia, dia, dan mereka,
juga ditinggalkan oleh ruh-ruh mereka
(perpisahan tak sadar yang hanya sementara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun