Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Belahan-belahan Lain di Bumi yang Belum Ku Lihat

11 Januari 2020   07:17 Diperbarui: 11 Januari 2020   17:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

duhai Sang Hidup,
segala puisi menjadi basi
kata-kata tak bisa menjadi kendaraan untuk sungguh-sungguh tiba pada alamat keindahan

pada langit lain
senja yang tak sama
juga bunga-bunga berbeda yang berguguran oleh rasa tua

bahwa ada busa es memutih yang jatuh dari langit-Mu yang tak terjadi di negeriku
juga peradaban tinggi yang mewarnai belahan lain di bumi yang belum kunikmati

sajakku terlipat
kesadaranku terpikat
betapa kecil rasa diri saat kutahu masih banyak yang belum kulihat dengan mata dan rasaku

belahan-belahan lain di bumi yang belum kulihat
sebelum waktu dan misi kehadiranku tamat

duhai Sang Hidup
tidakkah Kau beri kesempatan lebih lama untukku menyingkap,
dan terkesiap?!

(Kuala Lumpur, 06 Maret 2018, Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun