Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seseorang yang Selalu Hadir

8 Januari 2020   10:14 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seseorang yang selalu hadir
sejak waktu masih segar, hingga waktu membusuk di ladang masa silam
sejak airmata masih segar, hingga airmata membusuk jadi butiran dendam

dia ingin membungkus rembulan dan matahari
dalam buntilan kain sarung
hasilnya menenun mimpi
agar hari menjadi bertabrakan dan lupa jalan pulang
tapi justru dia yang lupa diri

gemintang terlalu rewel dan bergerunjalan
untuk itu
tak cukup bisa dimasukkan dalam satu keranjang

seseorang yang selalu hadir,
sejak kedua dadaku masih rata
hingga air susuku mampu menghidupi dunia
yang kering gersang oleh nestapa
sejak ranum kulitku menggemaskan
hingga tinggal keriput membungkus sejumput sukma berbelulang

seorang yang selalu hadir
mewujud ada dalam tak menyingkir

(Denpasar-Bali, Minggu 30 November 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun