satu hari terlepas dari busurnya
melesat
melenggang
melenceng
tak tepat pada sasarannya
memutuskan jalinan benang-benang asmara
pancuran airmata beranjak
mulai menggenang
berarak menuju muara
menjemput
dekap samudera
di mana kokohnya batu karang, menantikannya
tempatnya menghantamkan segala resah
sebuah akhir
dari permulaan yang mengalir
tanpa syarat dan pesan
hanya pulang menuju peristirahatan
sebuah akhir
menghapus semua kisah-kasih
yang telah lama terukir
menjadi hanya tinggal kenangan
dan setangkup cerita getir
(Denpasar-Bali, Jum'at 19 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H