Mohon tunggu...
Nadya Putri Liani Musarofah
Nadya Putri Liani Musarofah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Halo, Saya tertarik terhadap hal-hal mengenai politik, pemerintahan, kesenian, fashion, dan serba-serbi dunia internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi dari Dominasi Sistem Moneter Internasional dalam Sistem Pinjaman Milik BRICS NDB dan IMF

2 April 2023   12:34 Diperbarui: 2 April 2023   12:52 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Potensi Dari Dominasi Sistem Moneter Internasional Dalam Sistem Pinjaman Milik BRICS NDB Dan IMF

Oleh : Nadya Putri Liani Musarofah (210910101130)

Apa Itu Sistem Moneter Internasional?

Sistem moneter internasional merupakan suatu sistem yang dapat menghubungkan antar negara dalam dunia internasional supaya dapat berhubungan satu sama lain. Seperangkat kebijakan, mekanisme, peraturan, praktik, dan institusi di dalam sistem moneter internasional yang digunakan sebagai acuan penentu tingkat penukaran antar mata uang yang satu dengan yang lainnya[1]. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, sistem keuangan internasional juga mengalami transformasi dan perkembangan di dalamnya. 

 Di dalam sistem moneter internasional terdapat proses peminjaman internasional dan perdagangan. Pembayaran internasional yang dapat dilakukan ketika terjadi peminjaman internasional dan perdagangan melalui pembayararan dengan wesel dagang, tunai, kompensasi pribadi, rekening terbuka atau pembayaran kemudian, pembayaran melalui letter of credit, pembayaran melalui konsinyasi.

 

Apa Itu IMF (International Monetary Fund) ?

 IMF (International Monetary Fund) merupakan organisasi internasional yang berdiri pada tanggal 01 Maret 1947 dengan jumlah anggota sebanyak 187 negara. IMF berdiri dan dibentuk sebagai bentuk upaya untuk memulihkan perekonomian dunia. Fungsi IMF yakni untuk menyediakan dan memberikan pinjaman keuangan terhadap negara anggota yang mengalami masalah keuangan di dalam negaranya, serta untuk mengatur keuangan global atau sistem finansial.

 Terdapat tiga jenis bantuan pinjaman dana darurat dari IMF yaitu fasilitas konsensi IMF, fasilitas khusus IMF, dan fasilitas umum IMF[2]. Dalam pelaksanaan peminjaman dana dari IMF, IMF melakukan adequate safeguards atau pengamanan. Tujuannya supaya dana yang dipinjam oleh pihak peminjam (negara) dapat dilakukan pengembalian dana apabila terjadi penarikan sepihak dari persetujuan yang telah disepakati sebelumnya. Oleh sebab itu, pihak peminjam (negara) perlu untuk memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan yang diberikan dan diputuskan oleh IMF.

 Dalam Konsensus Washington, berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh negara supaya termasuk ke dalam sasaran penerima bantuan IMF (pihak peminjam) yaitu : melakukan pengurangan utang luar negeri, defisit anggaran, dan pengeluaran pemerintah; pengurangan peran monopoli pemerintah di dalam pasar; dilakukan pengurangan peningkatan pertumbuhan uang supaya inflasi dapat terkontrol; diubahnya pemberian kredit menuju sektor swasta dari sektor publik; penghentian kontrol nilai tukar dan kontrol devisa, dihapusnya kuota, dan diturunkannya harga tarif; deregulasi sektor perbankan dan sektor industri; 

terjadi peningkatan suku bunga; pengurangan kontrol pemerintah pada harga suku bunga, upah, dan subsidi; dihapusnya hambatan ekspor; devaluasi; penjagaan cadangan devisa dengan jumlah yang aman; dan peningkatan suku bunga (IMF Site).

 

Apa Itu BRICS NDB ?

 

BRICS NDB (New Development Bank) merupakan organisasi yang beranggotakan negara Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan hubungan institusional antar negara-negara anggota di dalam BRICS. Bantuan yang diberikan dan disediakan oleh BRICS NDB ini diperuntukkan oleh negara-negara anggota BRICS dan juga negara-negara berkembang yang tidak termasuk anggota dari BRICS. 

Misi utama BRICS NDB ini yakni penghapusan kesenjangan pembangunan yang terjadi antar negara. Salah satunya dalam pembangunan infrastuktur. Hal ini dikarenakan BRICS NDB berfokus dalam bantuan pembangunan infrastuktur berkelanjutan dalam lingkup lingkungan. Misalnya yaitu transportasi, air, dan energi.

 

Tujuan utama diberdirikannya BRICS NDB yakni salah satunya adalah pemobilisasian sumber daya proyek pembangunan yang bersifat berkelanjutan dan juga sumber daya infrastuktur.

 

Implementasi Dari Sistem Pinjaman IMF

 

Indonesia meminta bantuan luar negeri terhadap IMF pada Oktober 1997[3] akibat terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Dalam krisis tersebut, akibat yang diterima oleh rakyat Indonesia yaitu tajamnya perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hal ini menyebabkan cadangan devisa milik negara menjadi habis[4]. Indonesia mengandalkan hutang luar negeri setelah resmi ditandatanganinya nota kesepahaman atau LOI (Letter Of Intent) pada tanggal 15 Januari 1997.

 Tidak mudah bagi Indonesia untuk meminta dan menerima bantuan luar negeri dari IMF. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan visi kebijakan antara Indonesia dengan IMF. Akan tetapi, Indonesia mampu melakukan tawar menawar dengan sangat baik sehingga Indonesia dapat melunakkan kebijakan dan syarat dari IMF. Indonesia pun berhasil menerima pinjaman dana bantuan sebanyak US$ 23 milyar dari IMF.

 Terdapat 3 jurus yang dapat dipakai untuk mengatasi krisis perekonomian yaitu jurus liberalisasi perdagangan, jurus kebebasan investasi modal asing, dan jurus privatisasi BUMN. Namun, di dalam prosesnya, IMF mengalami kegagalan dalam keterlibatan sistem pinjaman bantuan dana luar negeri terhadap Indonesia. Alasannya yakni karena IMF selalu melakukan pemaksaan terhadap moneter dan fiksal secara ketat. Hal ini terjadi karena pada kenyataannya, tiap negara memiliki permasalahan dan struktur perekonomian yang berbeda.

 

Implementasi Dari Sistem Pinjaman BRICS NDB

 

India merupakan salah satu negara penerima bantuan luar negeri dari BRICS NDB. BRICS NDB membantu mendanai negara India pada proyek "Mumbai Metro Rail Project". Total dana bantuan dari BRICS NDB yakni sebesar 10% dari keseluruhan total dana kebutuhan proyek atau sekitar USD 260 juta. Sisa dana yang diperlukan akan dibantu oleh Otoritas Pengembangan Wilayah Metropolitan Mumbai dan juga bank lainnya.

Tujuan dari diberikannya dana bantuan dari BRICS NDB ini terhadap proyek "Mumbai Metro Rail Project" yakni karena proyek ini termasuk ke dalam bantuan infrastuktur berkelanjutan. Dimana tujuan dari proyek "Mumbai Metro Rail Project" ini yaitu sebagai bentuk pengembangan jalur transportasi di Mumbai sebagai kota terbesar kedua di India. Proyek "Mumbai Metro Rail Project" ini juga merupakan bentuk dari upaya pemerintah dalam memenuhi peningkatan permintaan masyarakat dalam kebutuhan transportasi di Mumbai.

 

Lalu, Bagaimana Potensi Dari Dominasi Sistem Moneter Internasional Dalam Sistem Pinjaman Milik BRICS NDB Dan IMF Ini?

 Sistem pinjaman yang diberikan oleh IMF masih memberlakukan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pihak peminjam (negara). Dalam prosesnya juga, tidak jarang apabila syarat-syarat tersbeut juga lebih banyak memberikan keuntungan terhadap para negara anggota IMF yang kebanyakan dari mereka merupakan negara maju.

  Sistem pinjaman yang diberikan oleh BRICS NDB beroperasi pada pihak peminjam (negara) yang membutuhkan dana bantuan untuk pembangunan berkelanjutan negaranya. Dalam hal ini juga, BRICS NDB memfokuskan tujuan dari dana bantuannya pada infrastuktur berkelanjutan dari negara-negara berkembang. Syarat-syarat dari sistem pinjaman milik BRICS NDB ini juga tidak terlalu memberatkan pihak peminjam (negara).

Potensi dari adanya dominasi dalam sistem moneter internasional yang dibangun oleh IMF ini dapat menciptakan sebuah struktur dalam sistem internasional. Struktur yang dimaksud disini yakni dimana hubungan antar IMF dengan pihak peminjam (negara) termasuk ke dalam hubungan bisnis yang menciptakan hubungan ketergantungan, dan hubungan ketergantungan ini dapat menimbulkan suatu resiko[5]. 

 Potensi dari adanya dominasi dalam sistem moneter internasional yang dibangun oleh BRICS NDB ini dapat menciptakan suatu sistem baru. Dimana sistem baru ini berisikan negara-negara dengan kekuatan yang berada dibawah super power dapat memberikan pengaruh dan membendung pengaruh yang ada tersebut. Oleh sebab itu, adanya BRICS NDB ini memiliki potensi besar untuk menggantikan institusi moneter internasional sepeti IMF karena adanya BRICS NBD sebagai suatu sistem baru yang lebihmenarik perhatian dan lebih disukai oleh negara-negara di dunia.

 

Referensi :

[1]        Khairul Aridho, W. S. (2019, April). Sistem Moneter Internasional.

[2]          Mahendra Lantang Pamungkas, R. D. (2019, Desember). Perbandingan Sistem Pinjaman IMF dan Brics New Development Bank Serta Potensi Dominasi Sistem Moneter Internasional. Journal Of International Studies, 2.

Footnote :

[1] Shapiro. 1992.

[2] Nim. 2011.

[3] Salamah. 2001.

[4] Khadijah. 2014.

[5] Culpepper. 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun