Ditulis oleh: Nadya Kusumah Dewi, Dr.Dinie Anggraeni Dewi M.Pd.,M.H dan Muhammad Irfan Ardiansyah S.pd
Pendidikan  Kewarganegaraan  bertujuan  untuk  mendewasakan  warga  negara Indonesia  agar  dapat  berperan  aktif  dan bertanggung  jawab  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara.  Melalui  Pendidikan  Kewarganegaraan,  diharapkan  warga negara Indonesia memahami hak dan kewajiban, serta memiliki kesadaran akan nilai-nilai  Pancasila  sebagai  dasar  negara.  Proses pendidikan  ini  bertujuan  membentuk karakter  yang  sesuai  dengan  nilai-nilai  demokrasi,  seperti  menghargai  perbedaan, berpartisipasi  dalam  pengambilan  keputusan,  dan  menjalankan  tanggung  jawab sosial. Sebagai bagian dari sebuah negara demokrasi, Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam sistem politik dan pemerintahan. Warga  negara  yang  dewasa  diharapkan  mampu  mengkritisi  kebijakan  publik, berpartisipasi  dalam  pemilu,  dan  mendukung upaya-upaya  yang  menjunjung  tinggi keadilan   dan   kesejahteraan   bersama.   Dengan   demikian,   Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk  sikap  dan  perilaku  yang  mendukung  terciptanya  kehidupan  berbangsa dan bernegara yang harmonis, demokratis, dan berkeadilan (Pertiwi et al. 2021).
Pemahaman Pancasila
Pendidikan  Kewarganegaraan  memiliki  peran  yang  sangat  penting  dalam membentuk  identitas  nasional  Generasi  Z,  khususnya  melalui  pemahaman  nilai-nilai Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan ideologis, tetapi juga sebagai panduan moral dan etika bagi warga negara. Pancasila dipilih  sebagai  dasar  negara yang tentunya  sangat  diperlukan  untuk  menjaga eksistensi bangsa Indonesia, karena di dalam setiap sila Pancasila pasti terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan negara itu sendiri (Sari & Najicha 2022). Dengan mengajarkan nilai-nilai Pancasila, pendidikan ini membantu Generasi Z memahami prinsip-prinsip seperti gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap perbedaan. Di era globalisasi yang penuh dengan pengaruh budaya asing, nilai-nilai Pancasila menjadi penting sebagai penangkal terhadap kemung kinan erosi identitas  nasional.  Pendidikan  Kewarganegaraan  yang  efektif  dapat  membekali Generasi Z dengan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestari kan identitas budaya dan sosial mereka di tengah arus informasi yang cepat (Aisy & Dewi 2022).
Pengembangan Karakter Etis
Di  era  globalisasi  saat  ini,  sudah  banyak  kita  lihat  generasi  muda  yang terpengaruh  dampak  negatif  globalisasi. Generasi  muda  pada  dasarnya  yang  akan meneruskan perjuangan-perjuangan pahlawan dalam membangun bangsa Indonesia. Namun,  pengaruh  negatif  terhadap  globalisasi  ini  perlahan  mulai  merusak  moral generasi  muda.  Hal  ini  dapat  kita  lihat  melalui  perubahan  gaya  hidup  yang  sangat signifikan bahkan pola berpikir generasi muda yang juga sudah berbeda (Aryani et al. 2022).Pendidikan  Kewarganegaraan  berperan  penting  dalam  mengembangkan  karakter  dan  etika  siswa  sesuai  dengan  nilai-nilai  Pancasila  dan  UUD  1945,  yang merupakan fondasi moral bangsa Indonesia. Dengan menekankan pada prinsip-prinsip seperti  kejujuran,  tanggung  jawab,  dan  saling  menghormati,  pendidikan  ini  bertujuan untuk  membentuk  individu  yang  berintegritas  tinggi.  Di  era  globalisasi,  di  mana berbagai  nilai  dan  norma  dari  luar  sering  kali  mempengaruhi  cara  berpikir  dan bertindak,  penanaman  karakter  yang  kuat  menjadi  sangat  krusial.  Selain  itu, pendidikan  kewarganegaraan  juga  berfungsi  sebagai  sarana  untuk  membangun kesadaran etis di kalangan Generasi Z. Dalam konteks sosial yang semakin kompleks, di  mana  isu-isu  seperti  keadilan  sosial,  lingkungan,  dan  hak  asasi  manusia  menjadi perhatian global, pendidikan ini mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan bertindak berdasarkan  prinsip-prinsip  etika.  Melalui  berbagai  kegiatan  pembelajaran,  seperti diskusi,  simulasi,  dan  proyek  sosial,  siswa  dilatih  untuk  mengaplikasikan  nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari (Putra et al. 2021)
Rasa Cinta Tanah Air
Pendidikan  Kewarganegaraan  memainkan  peran krusial  dalam  menanamkan rasa cinta tanah air dan kesadaran nasionalisme di kalangan Generasi Z, terutama di tengah arus globalisasi yang kian deras. Melalui pendidikan ini, siswa diajarkan untuk memahami  arti  pentingnya  identitas  nasional  dan  bagaimana  budaya  serta  sejarah bangsa  Indonesia  membentuk  karakter  mereka.  Kegiatan  seperti  upacara  bendera yang diadakan secara rutin dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak hanya memperkuat rasa kebanggaan, tetapi juga menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di antara siswa. Pengalaman langsung dalam merayakan simbol-simbol negara ini membantu generasi muda untuk merasa terhubung dengan warisan budaya dan  sejarah  bangsa.  Selain  itu,  mengajarkan  sejarah  perjuangan  kemerdekaan Indonesia  menjadi  aspek  penting  dalam  pendidikan  kewarganegaraan. Dengan  mengenal  kisah-kisah  heroik  tersebut,  siswa  dapat  memahami betapa  berharganya  kemerdekaan  dan  pentingnya  mempertahankan  kedaulatan negara di tengah tantangan globalisasi yang sering kali membawa pengaruh budaya asing(Amalia 2020).
Peran pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk identitas nasional di era globalisasi generasi Z
- Aspek: Pemahaman nilai pancasila
Deskripsi: Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara dan panduan hidup bagi warga negara Indonesia.
Contoh: Mengajarkan pentingnya gotong royong, keadilan sosial, dan Pemahaman Nilai PancasilaPendidikan Kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara dan panduan hidup bagi warga negara Indonesia.persatuan melalui kegiatan kelas dan proyek kelompok.
- Aspek: Karakter dan Etika