Kantong plastik menjadi isu pembicaraan penting akhir-akhir ini di dunia pengelolaan sampah. Harganya yang murah, gampang ditemukan, dan mudah digunakan membuat kantong plastik telah menjadi bagian dari hidup manusia. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
Karena maraknya masalah sampah plastik di Indonesia, kelompok KKN Tematik 136 Universitas Pembangunan Indonesia bekerja sama dengan Bank Sampah Matahari yang berada di Kelurahan Tanggung, tepatnya di Jl. Cipunegara 50-40, RW 05 RT 03, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Blitar, untuk membuat suatu hasta karya dari cup plastik. Untuk karya yang dibuat adalah sebuah vas yang berasal dari cup minuman gelas (seperti Aqua gelas, Cleo, dll). Pembuatan vas dari cup minuman gelas dilaksanakan pada tanggal 28 April 2022
Alasan mengapa kelompok KKNT 136 memilih karya di atas karena permintaan Bu Dina selaku ketua Bank Sampah Matahari, dimana Bu Dina meminta untuk sampah daur ulang plastik tersebut dijadikan hasta karya yang memiliki nilai jual. Selain itu, salah satu anggota KKNT 136 yaitu Miftah Azzura N. juga memiliki pengalaman dalam membuat vas dari cup minuman gelas. Alat dan Bahan yang perlu dipersiapkan sebagai berikut :
AlatÂ
- cutter
- BaskomÂ
- Palet catÂ
- Kuas (ukuran menyesuaikan desain)Â
- GuntingÂ
- Koran (untuk alas)Â
- Lem tembak
- Solasi kertas
Bahan :
- Cup minuman gelas 2 buahÂ
- Pasir putih 1kgÂ
- Potongan lembaran koran
- Lem RajawaliÂ
- Air (untuk campuran semen putih)Â
- Cat dasar warna putihÂ
- Cat pigmen (sesuai selera)Â
- Kardus
Langkah atau proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
- Bersihkan bagian plastik tutup yang ada pada bagian atas cup, potong 2 cup bagian bawah dengan rata, lalu satukan menjadi berbentuk jam pasir
- Setelah posisi kedua cup sudah seimbang atau sesuai, rekatkan dengan solasi kertas agar tidak berubah posisinya
- Bentuk lingkaran di kardus sesuai ukuran cup, lalu potong kardus terebut
- Beri lem panas dengan lem tembak pada bagian yang dijadikan alas vas, lalu tempelkan kardus berbentuk lingkaran tersebut sebagai alas bagian bawah
- Siapkan lem Rajawali dan potongan lembaran koran, olesi lem rajawali pada lembaran koran, lalu tempelkan ke vas tersebut hingga tertutup semua dari alas hingga bagian dalam atas vas
- Setelah vas tertutup keseluruhan, beri lem rajawali pada permukaan koran agar permukaannya terbentuk sempurna, lalu tunggu hingga kering
- Sembari menunggu kering, siapkan baskom yang diisi pasir putih. Jika vas sudah kering, masukkan air kedalam baskom yang berisi pasir putih dengan perbandingan (air)1:3(pasir putih), lalu diaduk hingga merata dan memadat
- Jika adonan sudah siap, oleskan ke vas dengan merata menggunakan tangan, pastikan untuk dioleskan secepat mungkin karena adonan pasir putih kering dengan cepat (jika adonan mengering, tambahkan air sedikit-sedikit agar kepadatan adonan masih ada)
- Sembari mengoleskan adonan semen putih ke vas, haluskan permukaan semen putih yang sudah menempel dengan dioleskan air sedikit demi sedikit agar permukaan semen putih halus
- Jika permukaan vas sudah tertutup dengan semen putih yang sudah halus, tunggu hingga kering
- Selagi menunggu vas mengering, siapkan palet cat dan cat putih sebagai warna dasar vas, dan juga koran sebagai alas ketika mengecat nanti
- Setelah vas sudah kering, cat dengan warna putih ke seluruh permukaan vas, lalu tunggu hingga kering
- Sembari menunggu vas kering, siapkan cat warna sesuai dengan keinginan untuk dicat sesuai desain yang diinginkan
- Jika cat putih pada vas sudah kering, selanjutnya adalah cat dengan warna yang diinginkan, lalu tunggu hingga kering jika vas sudah selesai dicat
- Jika cat sudah kering, vas sudah selesai dan siap ditanami tumbuhan yang diinginkan
Para peserta pelatihan pembuatan vas sangat antusias saat melakukan pelatihan. "pelatihan pembuatan vas ini sangat saya apresiasi, karena selain menambah kreatifitas pada sampah plastik, juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang seperti plastik ini, dan mau menggunakan produk-produk hasil daur ulang sehingga sadar bahwa nilai produk hasil daur ulang juga bisa memiliki nilai dangang di pasar." Kata Bu Dina selaku ketua Bank Sampah Matahari
"Kami harap, mahasiswa KKNT UPN Veteran ini bisa memberikan lagi ide-ide yang bisa digunakan untuk kami baik Bank Sampah maupun masyarakat sekitar guna meningkatkan kreatifitas serta minat masyarakat dalam mendaur ulang ataupun menggunakan produk-produk daur ulang." Bu Tatik, anggota Bank Sampah Matahari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H