Banyak juga pengakuan dari mahasiswa lain yang  dilecehkan secara verbal oleh segerembolan laki-laki. Ketika sedang lewat, mereka dipanggil dengan panggilan yang tak senonoh. Memang terkadang seperti candaan, tetapi semakin lama maka akan membuat risih para mahasiswa lain.
Setelah kasus pelecehan seksual viral di media sosial, beberapa mahasiswa lain ternyata melakukan penindakan dengan menemui pelaku pelecehan tersebut. Â
Siang hari, kampus itu tampak seram, pertemuan yang awalnya untuk meluruskan masalah malah berujung persekusi dan penghakiman yang berlebihan. Dengan tidak ada rasa manusiawi, segerombolan mahasiswa lain mengikat para pelaku pelecehan seksual di pohon kelapa yang menjulang tinggi.
Dengan tertawa para mahasiswa lain mulai menelanjangi pelaku pelecehan seksual dengan membuka celana keduanya, mereka berdua bahkan disiram dengan air yang ada di ember berwarna merah. Saat itu mereka berdua hanya bisa menunduk dan menahan malu karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Segerombolan mahasiswa juga memukuli, menyundut rokok hingga mecambuk kedua pelaku pelecehan tersebut hingga babak belur. Betapa mirisnya hal yang dilakukan para mahasiswa lain ini. Hal yang tidak berperikemanusiaan, bahkan seekor hewan pun tidak melakukannya.
Tak puas sampai disitu, mereka juga memaksa minum atau mencekoki pelaku pelecehan dengan air seni di dalam botol air mineral. Aksi tersebut menjadi viral karana disebut tidak memanusiakan manusia. Bagaimana bisa seseorang menyuruh orang lain meminum air seni. Tanpa rasa bersalah mereka melakukan hal tersebut dengan wajah bahagia.
Mahasiswa lain yang tidak ikut dalam campur juga merasa malu karena tindakan dari beberapa oknum yang membuat pandangan negatif tentang kampusnya. "aku gak membenarkan pelecehan tersebut, tapi apa yang mereka lakuin juga memanusiakan manusia? Kalo gitu malah sama aja kan, ini tu bukan mereka doang yang malu tapi sekampus," Ujar Etira salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Namun salah satu korban persekusi yang menjadi pelaku pelecehan memilih damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan, sementara pihak lain memilih proses jalur hukum. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H