Mohon tunggu...
Nadya Icinawa
Nadya Icinawa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Itu Kita

13 April 2016   17:11 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber: dokumen pribadi/Nadya"][/caption]

Puisi itu aku, kamu yang selalu menjadi cerita di dalamnya
Puisi itu kita yang menjelama menjadi wajah sepi dan hening ...

Puisi itu ada namaku, namamu
Yang berceloteh tentang kata rindu ...

Puisi itu adalah ungkapan jiwa
Tentang warna rasa yang menjadi mimpi setiap hamba adam dan hawa ...

Puisi itu adalah ungkapan kata-kata mesra
Atas nama malam terlahir dari daun-daun asmara

Puisi itu bunga cinta yang bermekaran
Seperti cahaya rembulan di langit menyala diiringi bintang bertebaran ...

 

.................

Taiwan, 13 April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun