Pernah mendengar nama tanaman Bunga Hati Berdarah?Â
Tanaman dengan nama ilmiah Lamprocapnos spectabilis ini merupakan bunga yang memiliki bentuk seperti hati yang meneteskan darah atau air mata. Bunga ini tidak hanya memukau dari bentuknya yang indah, tetapi juga cerita legenda dibaliknya yang cukup mengharukan. Legenda tersebut mengisahkan tentang sebuah pengorbanan dan kepedihan karena cinta yang ditolak.
Berikut merupakan legenda yang menceritakan kisah tragis di balik Bunga Hati Berdarah. Cerita ini berasal dari Jepang dan telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Legenda Bunga Hati Berdarah
Di zaman dahulu kala, di negeri Sakura, hiduplah seorang gadis muda yang sangat cantik. Kecantikannya membuat seorang pemuda tampan jatuh hati padanya. Untuk menunjukkan cintanya, pemuda ini memberikan hadiah berupa kelinci gemuk dan sehat. Meskipun gadis itu senang menerima hadiah tersebut, dia tetap menolak cinta sang pemuda.
Tidak menyerah, pemuda itu kembali dengan hadiah yang lain, sepasang sandal sutra yang indah. Namun, gadis itu tetap tidak luluh. Akhirnya, pemuda itu memberikan hadiah terakhirnya, sepasang anting-anting yang sangat berharga. Sayangnya, gadis itu tetap menolak cintanya.
Hancurlah hati pemuda itu. Dalam keputusasaannya, ia menusukkan belati tepat di jantungnya. Dari darahnya yang menetes tumbuhlah bunga yang menyerupai hati yang berdarah. Hal ini melambangkan cintanya yang ditolak dan kesedihannya yang cukup mendalam.
Renungan
Dari legenda Bunga Hati Berdarah ini kita bisa belajar bagaimana sebuah cinta itu penuh pengorbanan. Cerita tentang pemuda yang rela berkorban demi cintanya yang tak terbalas ini mengingatkan kita tentang sebuah kekuatan emosi manusia dan bagaimana alam sering kali menjadi cerminan dari perasaan kita.
Bunga Hati Berdarah, dengan bentuknya yang unik dan simbolismenya yang kuat, mengajak kita untuk merenungkan arti cinta sejati dan pengorbanan, serta bagaimana kita seharusnya menjaga dan menghargai keindahan alam yang penuh dengan cerita dan makna yang terkandung di dalamnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H