Ku tatap langit biru,
Lewat jendela yang berdebu
Terlintas kisah dulu,
Aku yang terlihat sendu
Layaknya daun yang layu
Dulu, aku kurang tau
Siapa yang selalu ku rindu?
Kini... Aku tau,
Ternyata yang ku rindu adalah kamu
Renjana ku
Menatap langit yang indah membiru,
Bersama hempasan rindu yang menggebu
Aku ingin bertemu,
Dengan cerita masa laluku
Ya, Â Itu kamu, renjana ku
Kapankah kita bertemu?
Atau kamu yang mau bertamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Senyum untuk Ayah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!