Mohon tunggu...
Nadya Faiza Arienindita
Nadya Faiza Arienindita Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Saya memiliki hobi yaitu bersepeda, jogging, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pendidikan Islam Mengabaikan Non-Muslim?

7 Desember 2022   20:31 Diperbarui: 7 Desember 2022   20:38 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Islam ialah usaha sadar yang dilakukan oleh lembaga dengan tujuan menjadikan manusia yang lebih baik, takwa dan sempurna di hadapan Allah swt dan sesama manusia. Pendidikan Islam mencakup dalm tiga aspek yaitu aspek jasmani, rohani, dan akal. 

Dimana aspek
-Rohani diperjelaskan secara rinci dengan adanya ITAM (Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia) dimana aspek ini membuat manusia menjadi iman dan takwanya lebih baik.
-Akal, mengembangkan ilmu pengetahuan baik sains, teoritis dan yang menggunakan secara nalar tetapi diperkuat lagi dengan adanya bukti.
-Jasmani, mengembangkan kesehatan dan olahraga.

Menurut penulis,terkait Pendidikan Islam Mengabaikan non-Muslim? Pendidikan Islam atau umat Muslim sendiri tidak mengabaikan non-Muslim karena diberbagai wilayah Indonesia terdapat suku dan bangsa, etnis, bahasa, dan agama yang berbeda-beda dikarenakan dengan berbagai macam agama yang ada bukan salah satu nya islam mengabaikan non-Muslim.

 Seperti di wilayah Indonesia bagian Timur terdapat sekolah yang mayoritas penduduknya non-Muslim atau bisa dikatakan dengan kristen baik dari disiswa maupun dari guru nya, sekolah disana tidak membeda-bedakan adanya perbedaan agama, terdapat nama sekolah di Indonesia bagian Timur yang menggunakan nama Islam tetapi isi nya terdapat siswa dan guru yang non-Muslim bukan sesuatu yang baru.

Dengan adanya nama sekolah yang Islam tetapi siswa dan pendidik nya non-Muslim dapat diartikan Islam tidak membedakan antara lembaga dan pendidik yang berperan mengajarkan muridnya dalam menuntut ilmu selain itu turut berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi nya.

Menurut dari pengalaman penulis waktu SMA  disekolah terdapat suku dan bangsa, etnis, bahasa, dan agama yang berbeda dimana disekolah tersebut tidak mendiskriminasi adanya perbedaan agama yang ada. Untuk kurikulum yang ada disekolah baik yang Muslim maupun yang Non-Muslim mendapatkan pengajaran agama yang ada sesuai dengan agamanya, biasanya setiap hari jumat untuk yang Muslim bagi laki-laki sholat jumat dan perempuan kerohanian.

Sedangkan untuk yang non-Muslim mereka mendapatkan pelajaran khusus agama mereka di hari sama juga. Dimana sekolah tersebut memberikan fasilitas atau sarana pada setiap siswanya tanpa memandang perbedaan agama yang ada.  Jadi Islam ini tidak mendiskriminasi atau membedakan agama melainkan islam ini mengajak, mentoleransi agama yang ada, dan islam menerima berbagai keberagaman yang ada.

Diketahui bahwa islam menerima adanya perbedaan agama karena islam menerima pluralitas, menerima adanya toleransi antar agama, dan menuntut ilmu tidak adanya atau batasan baik agama yang islam maupun yang non-Muslim, karena siapa pun, darimana agamanya wajib dalam menuntut ilmu. Seperti pada masa sejarah peradaban islam baik laki-laki ataupun perempuan Islam wajib menuntut ilmu, untuk orang-orang yang non-Muslim dalam menuntut ilmu tidak pernah dipersoalkan karena siapapun boleh menuntut ilmu.

Karena Islam mengajarkan umatnya untuk saling menghormati, menghargai, dan tidak boleh mencela yang beda agama. Dan juga Islam tidak memaksa non-Muslim untuk memeluk islam melainkan islam menganggap non-muslim sebagai saudara.

Penulis dapat menyimpulkan dari pokok bahasan yang ada Islam tidak mengabaikan non-Muslim melainkan Islam menerima berbagai keberagaman, mentolenrasi antar sesama, dan tidak mendisriminasikan agama tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun