Aliran eksistensialisme dalam filsafat merupakan aliran yang difokuskan hanya kepada manusia, yang mana manusia memiliki pandangan bahwa suatu makhluk yang memiliki kewajiban bereksistensi. Pusat aliran eksistensialisme ialah manusia konkrit atau dengan kata lain pribadi manusia yang bertanggung jawab atas keinginan atau hasrat yang bebas tanpa penghalang, jika sesuatu tersebut dianggapnya benar. Persoalan dalam pembahasan eksistensialisme yaitu keberada-an manusia yang di munculkan dari kebebasan. Adapun aspek pandangan dalam aliran ini yaitu pendidikan memiliki :
1. tujuan pendidikan, yang mengajak setiap pribadi untuk mengembangkan potensi dalam dirinya dan juga sebagai bekal pengalaman yang luas dalam kehidupan.
2. Pendidikan dan sekolah, dalam aliran ini berfungsi untuk memelihara, menjaga, meneruskan warisan kebudayaan dan sekolah memiliki tugas mengajari anak didik dan menentukan pilihan ataupun keputusan.
3. Peranan guru, yaitu melindungi, menjaga dan tidak memaksa kebebasan akademik anak didik.
4. Peserta didik, ia bebas menentukan bidang pelajaran sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
5. Kurikulum
6. Materi pembelajaran
Tokoh Eksistensialisme
1. Jean Paul Satre : menurutnya pada saat dilahirkan manusia tidak mempunyai apapun dan dalam hidupnya hasil perhitungan tidak sebesar dari komitmen masa lalu dan menurut satre kebebasan manusia merupakan satu satunya landasan nilai.
2. Soren Kierkeguard : eksistensialisme manusia bukan sesuatu yang statis, seorang bergerak memlalui suatu kemungkinan menjadi sesuatu kenyataan atau sebuah cita-cita menjadi kesungguhan hidup.
3. Martin Buber : ia mengembangkan eksistensi menjadi mode kesadaran, interaksi. Ia mengatakan manusia pasti berhubungan dengan dunia.