Mohon tunggu...
Nadya firdausy
Nadya firdausy Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN Jember prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, pengemar novel terutama tere liye dan suka berlibur ke pantai, memiliki prinsip “All that gliter can’t always be gold” Sesungguhnya Allah bersama hambanya yang sabar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh

2 Mei 2020   09:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   10:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aliran eksistensialisme dalam filsafat merupakan aliran yang difokuskan hanya kepada manusia, yang mana manusia memiliki pandangan bahwa suatu makhluk yang memiliki kewajiban bereksistensi. Pusat aliran eksistensialisme ialah manusia konkrit atau dengan kata lain pribadi manusia yang bertanggung jawab atas keinginan atau hasrat yang bebas tanpa penghalang, jika sesuatu tersebut dianggapnya benar. Persoalan dalam pembahasan eksistensialisme yaitu keberada-an manusia yang di munculkan dari kebebasan. Adapun aspek pandangan dalam aliran ini yaitu pendidikan memiliki : 

1. tujuan pendidikan, yang mengajak setiap pribadi untuk mengembangkan potensi dalam dirinya dan juga sebagai bekal pengalaman yang luas dalam kehidupan.

2. Pendidikan dan sekolah, dalam aliran ini berfungsi untuk memelihara, menjaga, meneruskan warisan kebudayaan dan sekolah memiliki tugas mengajari anak didik dan menentukan pilihan ataupun keputusan.

3. Peranan guru, yaitu melindungi, menjaga dan tidak memaksa kebebasan akademik anak didik.

4. Peserta didik, ia bebas menentukan bidang pelajaran sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

5. Kurikulum

6. Materi pembelajaran

Tokoh Eksistensialisme

1. Jean Paul Satre : menurutnya pada saat dilahirkan manusia tidak mempunyai apapun dan dalam hidupnya hasil perhitungan tidak sebesar dari komitmen masa lalu dan menurut satre kebebasan manusia merupakan satu satunya landasan nilai.

2. Soren Kierkeguard : eksistensialisme manusia bukan sesuatu yang statis, seorang bergerak memlalui suatu kemungkinan menjadi sesuatu kenyataan atau sebuah cita-cita menjadi kesungguhan hidup. 

3. Martin Buber : ia mengembangkan eksistensi menjadi mode kesadaran, interaksi. Ia mengatakan manusia pasti berhubungan dengan dunia.

4. Martin Heidegger : menurutnya setiap keberadaan akan terlaksana hanya dengan ontologi. Keberadaan manusia ialah satu-satunya yang ada dalam arti sesungguhnya.

5. Karl jasper : semua pemikiran yang menggunakan pengetahuan objektif dan dapat mengatasi pengetahuan objektif supaya manusia sadar dengan dirinya.

6. Gabriel Marcel : manusia merupakan makhluk sosial dan memiliki kebebasan yang sifatnya otonomm.

7. Paul Tillich : ia merupakan filosof eksistensialisme yang gigih. Pemikirannya yaitu hakikat keberadaan tidak dapat digapai oleh akal fikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun