Filsafat pendidikan memiliki 3 metode dalam berfikir yaitu :
1. Metode positivistic
Metode positivistic ialah suatu cara berfikir yang bertumpu pada sesuatu hal yang sudah pasti memiliki kepastian, ada atau nyata, dan apapun yang didapatkan dari pengalaman dan sesuai denvan data observasi.
Dengan filsafat positivistic ini pendidikan menjadi lebih terasa dan bisa lebih menunjuk kan hal-hal yang baik dalam intelektual, dan pada kehidupan sehari-hari bisa membentuk peserta didik menjadi lebih terlatih kemampuannya dalam melihat hal-hal yang baru, fakta-fakta baru juga bisa lebih kreatif dalam menganalisis kejadian-kejadian yang baru dialaminya.
Maka dari itu kita bisa menaruh harapan kepada mereka (peserta didik) dalam membangun bangsa dan negara ini menjadi nerara yang memiliki daya saing dari negara-negara lainnya.
Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan
Metode positivistic ini ada pada abad ke-19, dan pada saat itu dalam mengaplikasikan metode ini harus sesuai fakta yang ada dan tidak boleh menambah kan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
2. Metode fenomenologi
Metode fenomenologi yaitu cara berfilsafat dengan menganggap bahwa suatu ilmu pengetahuan sangat bisa didapatkan dari pengalaman- pengalaman yang telah didapatkan atau suatu kejadian yang telah terjadi yang melibatkan alat indra manusia.
Dalam mengaplikasikan metode ini peserta didik harus bisa menjelaskan kejadian secara faktual dari pengalaman yang telah terjadi dengan menceritakan tempat dan waktu kejadian.
Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme
3. Metode kritis
Dalam filsafat metode ini menganggap bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari pertanyaan-pertanyaan kritis yang ada dalam akal pikiran kita dan juga bisa didapatkan dari jawaban pertanyaan tersebut.
Dan jawaban yang kita dapatkan harus memiliki kebenaran, nyata adanya dan harus memiliki argumen. Metode ini harus dimiliki oleh orang-orang yang ingin belajar filsafat. Dan orang yang berfikir kritis selalu memiliki argumen atau pendapat ilmiah pada pertanyaan ataupun sanggahan jawaban dari orang lain.
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H