Mohon tunggu...
Nadya firdausy
Nadya firdausy Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN Jember prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, pengemar novel terutama tere liye dan suka berlibur ke pantai, memiliki prinsip “All that gliter can’t always be gold” Sesungguhnya Allah bersama hambanya yang sabar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode-metode Berpikir dalam Filsafat Pendidikan

18 Maret 2020   21:06 Diperbarui: 15 Juni 2021   12:19 7723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Metode-metode Berpikir dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/inaki de olmo)

Filsafat pendidikan memiliki 3 metode dalam berfikir yaitu :

1. Metode positivistic

Metode positivistic ialah suatu cara berfikir yang bertumpu pada sesuatu hal yang sudah pasti memiliki kepastian, ada atau nyata, dan apapun yang didapatkan dari pengalaman dan sesuai denvan data observasi. 

Dengan filsafat positivistic ini pendidikan menjadi lebih terasa dan bisa lebih menunjuk kan hal-hal yang baik dalam intelektual, dan pada kehidupan sehari-hari bisa membentuk peserta didik menjadi lebih terlatih kemampuannya dalam melihat hal-hal yang baru, fakta-fakta baru juga bisa lebih kreatif dalam menganalisis kejadian-kejadian yang baru dialaminya. 

Maka dari itu kita bisa menaruh harapan kepada mereka (peserta didik) dalam membangun bangsa dan negara ini menjadi nerara yang memiliki daya saing dari negara-negara lainnya.

Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan

Metode positivistic ini ada pada abad ke-19, dan pada saat itu dalam mengaplikasikan metode ini harus sesuai fakta yang ada dan tidak boleh menambah kan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

2. Metode fenomenologi

Metode fenomenologi yaitu cara berfilsafat dengan menganggap bahwa suatu ilmu pengetahuan sangat bisa didapatkan dari pengalaman- pengalaman yang telah didapatkan atau suatu kejadian yang telah terjadi yang melibatkan alat indra manusia. 

Dalam mengaplikasikan metode ini peserta didik harus bisa menjelaskan kejadian secara faktual dari pengalaman yang telah terjadi dengan menceritakan tempat dan waktu kejadian.

Baca juga : Pendidikan: Filsafat dan Radikalisme

3. Metode kritis

Dalam filsafat metode ini menganggap bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari pertanyaan-pertanyaan kritis yang ada dalam akal pikiran kita dan juga bisa didapatkan dari jawaban pertanyaan tersebut. 

Dan jawaban yang kita dapatkan harus memiliki kebenaran, nyata adanya dan harus memiliki argumen. Metode ini harus dimiliki oleh orang-orang yang ingin belajar filsafat. Dan orang yang berfikir kritis selalu memiliki argumen atau pendapat ilmiah pada pertanyaan ataupun sanggahan jawaban dari orang lain. 

Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun