Mohon tunggu...
nadya damayanti
nadya damayanti Mohon Tunggu... Freelancer - scribbler

Þæs ofereode, þisses swa mæg

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berikan Pendanaan pada 5 Rekomendasi Fintech P2P Lending Berdampak Sosial Ini

26 September 2019   11:44 Diperbarui: 26 September 2019   14:11 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri financial technology yang biasa disingkat Fintech atau Tekfin ini memang sedang banyak dibicarakan. Salah satu terobosan dari Fintech adalah peer to peer lending. Melalui istilah yang disingkat P2P Lending ini, seorang peminjam (borrower) akan dihubungkan dengan pendana (lender) melalui sebuah platform online.

Di Indonesia, kamu akan menemukan banyak fintech P2P Lending dengan profil peminjam yang berbeda-beda. Ada yang khusus mendanai UMKM ibu-ibu, petani, nelayan, sampai mahasiswa siap kerja. 

Setiap platform juga menawarkan imbal hasil untuk lender yang berbeda-beda, basanya dari kisaran 12 hingga 15% per tahunnya. Supaya mempermudah kamu memilih platform P2P Lending untuk pendanaan, simak lima platform terbaik berdasarkan profil peminjamnya berikut ini.

Amartha

Amartha hadir khusus untuk pendanaan pada ibu-ibu pelaku usaha mikro. Kamu akan mendapatkan imbal hasil atau return sampai 15% flat per tahun jika ingin menjadi seorang lender di platform ini. 

Namun, jangan lupa untuk menyiapkan dana minimal Rp 3 juta untuk melakukan pendanaan pada platform yang telah berdiri sejak 2010 ini. Amartha juga menyediakan asuransi untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar, namun ada biaya tambahan saat nantinya kamu menarik return. 

Di sini tersedia program kerja sama dengan perusahaan penjaminan kredit dan asuransi untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar. Artinya, ada biaya tambahan berupa premi saat kita mendapat return. 

Nantinya, imbal hasil diberikan dalam kurun waktu mingguan, namun return tetap bisa kamu tarik kapan saja. Kamu juga bisa memiliki kebebasan memilih ibu-ibu mana yang ingin kamu danai. Untuk websitenya, silakan mengunjungi Amartha.com.

Mekar

Selain Amartha, Mekar juga merupakan platform peer to peer yang fokus pada pendanaan usaha kecil dan menengah bu-ibu. Didirikan sejak 2010, Mekar kerap kali mengganti model bisnisnya. Namun sejak 2017, perusahaan fintech besutan Putera Sampoerna ini memiliki fokus di P2P Lending. 

Besaran return yang bisa kamu dapatkan sekitar 7% hingga 12,5% per tahun. Kamu bisa menyiapkan dana mulai dari ratusan ribu tergantung dari jenis pendanaan dan tujuan yang kamu pilih. 

Dengan Starter Plan Mekar misalnya, kamu bisa mulai mendanai mulai dari Rp 100.000 untuk mendapatkan return 7,18% flat p.a. (sebelum pajak) dengan pengembalian bulanan. 

Kamu juga bisa mendapatkan pengembalian penuh di bulan ke-24 untuk return hingga 12,5% flat p.a. (sebelum pajak) dengan mendanai min. Rp 30.000.000 pada Advance Compound Plan. Kalau kamu tertarik, silakan mengunjungi website mereka di Mekar.id dan daftarkan diri kamu menjadi lender.

Dana Laut

Berbeda dengan dua fintech sebelumnya, Dana Laut berfokus pada pendanaan sektor ekonomi kelautan di Indonesia. Ekonomi hasl laut di sini berarti budidaya hasil laut, perdagangan hasil laut, sampai pengolahan hasil laut. Bunga pinjaman di Dana Laut berkisar di 0.83-1.5% per bulan, bukan per tahun. 

Nominal minimal pendanaan akan berbeda tergantung pinjamannya. Nominal terendah sejauh ini adalah Rp 25 ribu sampai Rp 1 juta. Kamu bisa meningkatkan nominal investasi sesuai kelipatan minimal investasi, untuk informasi lebih lanjutnya silakan mengunjungi Danalaut.id. 

Karena masih terbilang baru, jumlah peminjam pada Dana Laut masih sedikit sehingga lender mungkin akan kesulitan untuk melakukan diversifikasi pendanaan pada P2P Lending ini.

Crowde

Selain nelayan, kamu juga bisa mendanai para petani di Indonesia lewat platform P2P Lending, salah satunya melalui Crowde. Didirikan oleh Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis, Crowde telah memudahkan modal kerja banyak petani sejak 2015. 

Kamu akan mendapatkan komisi hingga 3% dari setiap proyek berjalan, namun ingat bahwa setiap proyek akan berbeda-beda imbal hasil maupun tenor pengembaliannya. 

Untuk dapat menjadi pendana di Crowde, kamu harus menyiapkan minimal Rp 10.000.000. Bagaimana, apakah kamu siap untuk memodali para petani sampai peternak di Indonesia lewat Crowde?

Dana Didik

Selain petani, nelayan, dan pelaku UMKM, kamu juga bisa mendanai mahasiswa siap kerja lewat platform DANAdidik. Berbeda dengan platform lainnya, DANAdidik memiliki profil peminjam yang merupakan mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang siap kerja, seperti mahasiswa kesehatan, teknologi, dan lain-lain. DANAdidik menawarkan imbal hasil hingga 15% fat per tahunnya dengan minimal pendanaan Rp 100.000.

Tahukah kamu bahwa menurut United Nation dan banyak lembaga di dunia, pendidikan dapat memutus garis kemiskinan? Jadi, dengan mendanai banyak mahasiswa di DANAdidik, kamu tidak hanya memajukan pendidikan Indonesia, namun juga memutus garis kemiskinan seorang mahasiswa dan bahkan menaikan penghasilan mereka dibanding orangtuanya. Yuk, danai mahasiswa sekarang dengan mendaftarkan diri kamu pada DANAdidik.id/daftar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun