Masyarakat yang melek akan teknologi dan finansial seharusnya sudah paham istilah Peer to Peer atau P2P Lending. Singkatnya, P2P Lending adalah praktik peminjaman uang kepada individu atau bisnis melalui penyedia layanan yang sesuai dengan peminjam (borrower) dan yang memberikan pinjaman (biasanya investor atau sering juga disebut lender).Â
Bekembangnya industri finance technology di Indonesia mengakibatkan menjamurnya startup fintech, salah satunya DANAdidik yang tidak hanya menyediakan wadah P2P Lending, tetapi juga memberikan pengalaman investasi sosial bagi investor. Lalu, apakah aman jika berinvestasi dengan metode P2P Lending di DANAdidik?Â
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita kaji terlebih dahulu arti dari aman itu sendiri. Jika kita merujuk pada KBBI, aman berarti pasti; tidak meragukan; tidak mengandung risiko. Investor pasti paham bahwa investasi, dalam bentuk apapun, memiliki risikonya masing-masing. Tetapi, jika kata amannya berkaitan dengan kredibilitas perusahaan, tentu saja aman. Kebanyakan startup telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk DANAdidik sebagai pelopor platform pinjaman pendidikan di Indonesia.Â
Selain itu, pemerintah juga mendukung DANAdidik lewat program bernama PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Meskipun begitu, ada baiknya untuk memperhatikan hal-hal di bawah agar kegiatan berinvestasi di P2P Lending lebih maksimal.
Menggali informasi
Penting untuk mengetahui seluk-beluk perusahaan sebelum menggunakan jasa layanan mereka. Ketahui juga besar return, tenor, hingga cara perusahaan tersebut mengatasi masalah keterlambatan pembayaran peminjam.
Memulai secara perlahan-lahan
Jangan terburu-buru dan pelajari terlebih dahulu bagaimana sistem investasi di P2P Lending bekerja. Mulai dengan investasi kecil. Alih-alih memberikan pinjaman besar kepada satu pihak, berikanlah pinjaman dalam jumlah tertentu kepada berbagai pihak untuk mengurangi risiko kegagalan.
Memahami risiko dan cara mengatasinya
Risiko mungkin tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisir. Pelajari secara seksama skema P2P Lending sebelum memutuskan untuk menjadi lender. Berinvestasi dengan platform pinjaman P2P adalah proses yang cukup mudah, asalkan investor banyak mencari informasi dan jangan pernah mengambil risiko lebih dari yang bisa ditanggung.
Investasikan kembali keuntunganmu
Manfaatkan hasil yang anda dapatkan dengan terus memutarkan uang dalam bentuk investasi baru. Memastikan bahwa keuntungan tetap diinvestasikan adalah cara terbaik untuk memaksimalkan investasi dalam P2P Lending.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H