Tidak ada asap, jika tidak ada api. Ketika berinteraksi di ranah maya, sangat perlu untuk memahami etika dalam bersosial media. Pada kasus tersebut, awalnya memang dipicu oleh si content creator yang sengaja membuat konten yang memicu pertikaian virtual. Dengan masifnya internet dan sosial media sekarang ini, banyak content creator yang hanya mementingkan angka. Mereka ini hanya melihat poin bahwa konten harus viral, tanpa memperdulikan ekosistem internet yang sehat.
      Dalam buku "Show Your Work", ada beberapa pertanyaan yang wajib dijawab sebelum mengupload atau memposting sesuatu di internet. Tanyakan kepada dirimu sendiri, "Apakah ini bermanfaat? Apakah ini menghibur? Apakah hal ini membuat saya nyaman jika bos atau Ibu saya melihatnya?" (Kleon, 2014).Berhati-hati ketika membuat konten dan membagikannya akan meminimalisir hal-hal yang membahayakan bagi diri kita sendiri.
      Termasuk ketika berinteraksi, tidak semua hal harus kita respon. Membela kelompok atau idola tidak perlu dilakukan secara berlebihan. Apalagi kita tidak saling mengenal dengan baik di internet. Apakah kita sampai harus merelakan nalar dan nurani untuk menyerang orang lain demi oppa? Semoga kita bisa bijaksana ketika bersenang-senang dalam ranah maya, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H