Mohon tunggu...
Nadya A
Nadya A Mohon Tunggu... Freelancer - sedang bereksplorasi

Menulis topik sosial, politik, K-Pop, dan isu-isu digital.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Sekolah Online

21 Juli 2020   18:44 Diperbarui: 21 Juli 2020   18:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain membayar biaya pendidikan, orang tua juga harus menyediakan alokasi dana untuk menyediakan fasilitas penunjang belajar sendiri. Untungnya,masih ada masyarakat yang peduli. Mereka mulai menggalang donasi handphone untuk mengikis hambatan belajar online.  

Kedua, anak-anak masih membutuhkan pendampingan ketika belajar. Mereka belum banyak memiliki kemandirian untuk memahami materi dan mengerjakan latihan soal sendiri. Meskipun beberapa guru juga menyediakan media belajar seperti video, tapi kebanyakan masih bersifat pasif dan kurang interaktif. Disisi lain, tidak banyak orang tua yang memiliki kemampuan untuk mengajar dan mengasuh dengan baik. Alhasil, kebanyakan orang tua juga justru 'berkonflik' dengan anaknya di rumah.

Ketiga, anak-anak juga mulai jengah dengan teknologi. Adik bungsu saya sekarang menginjak kelas empat SD. Setiap pagi gurunya akan mengirim pesan WhatsApp tentang bahan ajar apa saja yang harus dipelajari dan dikerjaka.

Namun, masalahnya mulai muncul ketika hampir semua aktifitas belajar harus direkam. Adik saya pun protes, kenapa semua yang saya lakukan harus didokumentasikan? Saya pikir, guru juga harus berempati dengan kondisi anak-anak ini. Penilaian harus lebih fleksibel dan tetap disesuaikan dengan konteks terkini.   

Mungkin, sistem belajar online ini adalah satu-satunya solusi terbaik saat ini. Pemerintah juga sudah bekerja keras. Anak-anak juga tetap harus mendapatkan hak-nya dalam pendidikan. Pandemi tidak boleh membuat kita 'terlelap' karena semuanya dirasa menyulitkan. Tapi bagaimana pun juga, saya pikir tetap harus ada perbaikan untuk menyempurnakan sistem yang sudah berjalan.

 Momentum ini juga menjadi ladang evaluasi bagi para orang tua dan keluarga untuk belajar mendidik dan mengasuh anaknya, tidak hanya menggantungkan pada pihak sekolah.  Sedangkan bagi para pendidik diharapkan juga dapat beradaptasi untuk meningkatkan hard skill dan soft skill dalam mengajar. Mungkin memang ini waktu yang tepat bagi kita semua untuk beradaptasi dan kembali belajar, sebab kehidupan berjalan sangat dinamis.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun