Mohon tunggu...
Nadya A
Nadya A Mohon Tunggu... Freelancer - sedang bereksplorasi

Menulis topik sosial, politik, K-Pop, dan isu-isu digital.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menggali Emas di Tengah Pandemi ala SM Entertainment

12 Mei 2020   16:06 Diperbarui: 12 Mei 2020   17:26 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dokumentasi pribadi

Dunia sedang bersusah payah menghadapi oleh virus covid-19. Negara maju, bahkan superpower seperti Amerika Serikat pun kelimpungan melawan serangan dahsyat tak terduga dari benda mikroskopik yang jumlahnya tak diketahui ini. Perekonomian mulai ambruk, begitu juga beragam industri di dalamnya. Namun, industri hiburan menjadi salah satu yang masih bertahan. Bahkan industri musik K-Pop seperti tidak terpengaruh sebab masih cukup banyak artis yang tetap comeback dan bahkan memunculkan inovasi baru seperti konser online.  

SM Entertainment sebagai pioneer K-Pop juga mencetuskan ide gila yang luar biasa menguntungkan dirinya. Agensi ini tidak pernah kehabisan inovasi yang out of the box. Pada 21 April 2020, lewat akun @smtown mengumumkan  'Beyond LIVE : A new era of live concert begins'. SM memulai suatu langkah terbarukan dari pertunjukan idol secara virtual. Tak tanggung-tanggung, SM mengeluarkan empat boyband unggulannya saat ini yakni Super M, WayV, NCT Dream, dan NCT 127. Masing-masing unit memiliki pasar penggemar tersendiri.  

Bahkan project group bernama Super M- menurut penulis adalah sebuah senjata marketing luar biasa. Dengan terbentuknya Super M, maka secara otomatis sudah terbentuk pasar tersendiri yang merupakan kesatuan dari fans Shinee, EXO, NCT, dan WayV. Keempat grup ini sendiri memiliki penggemar yang jumlahnya luar biasa.

SM telah melihat adanya perubahan perilaku masyarakat selama masa pandemik. Banyak masyarakat melakukan karantina di rumah masing-masing, apalagi jika negaranya menerapkan lockdown. Durasi yang lama, stress berkepanjangan karena kecemasan dan rasa bosan menuntut adanya hiburan yang mudah dan murah tanpa harus keluar rumah. Bahkan selama pandemik, Netflix dikabarkan mendapatkan 15,8 juta subscriber baru.[1] Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa media streaming lebih banyak digemari di masa pandemik.

Perubahan perilaku masyarakat inilah yang dimanfaatkan oleh SM. Adanya kebutuhan hiburan tinggi yang dapat diakses secara daring dari rumah masing-masing, menunjukkan adanya market tersendiri. Hal ini mendorong adanya perilaku konsumsi yang juga berubah dimana masyarakat akan membeli produk barang atau jasa yang dapat dinikmati selama masa karantina.

Kondisi perekonomian yang mengkhawatirkan, nyatanya tak membuat konser online ini sepi peminat. Pada mulanya, cukup banyak reaksi negatif yang muncul sebab konser online tersebut mengharuskan penggemar membayar $30 untuk setiap konser. Tapi kenyataannya lebih banyak penggemar yang antusias dan turut berpartisipasi dalam acara ini.

Dalam ranah psikologi penggemar, adanya 'asupan' dari idol membuat mereka tetap menggemari meskipun harus mengeluarkan uang. Jika dibandingkan dengan harga konser normal, $30 tentu terhitung murah. Mereka juga tidak perlu bersusah-payah ticketing war dan berdesakan dengan banyak orang seperti konser pada umumnya. Bagi penggemar di luar negeri, mereka juga tidak pusing membeli tiket pesawat dan penginapan hanya untuk pergi ke Korea Selatan. Hanya koneksi internet yang stabil dan uang sebesar $30, mereka bisa menikmati konser virtual bersama oppa.

 Jadi, seberapa besar keuntungan yang didapatkan SM Entertaiment?

Dengan pengetahuan yang terbatas sebagai seorang fangirl dan logika perhitungan sederhana, kita masih dapat meraih angka perkiraan kotor yang akan diterima oleh perusahaan. Ada beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menghitung keuntungan yang didapatkan SM Entertaiment yakni,

  • asumsi harga tiket konser

Untuk bisa 'mendatangi' sebuah konser, tentu kita harus punya tiket sebagai persyaratan wajib. Dengan adanya tiket menjadi tanda bukti transaksi ekonomi dimana  kita berhak menerima layanan yang diberikan. Lewat aplikasi Vlive, satu tiket Beyond Live dapat dibeli dengan koin Vlive sebanyak 1500 atau jika dirupiahkan sebesar Rp.399.000,00.

 

tangkapan layar dokumentasi pribadi
tangkapan layar dokumentasi pribadi
  • asumsi Negara yang punya akses

Beyond Live merupakan platform digital, sehingga setiap penggemar membutuhkan akses untuk dapat menggunakannya. Tidak semua platform digital dapat diakses secara bebas oleh semua penggemar di seluruh dunia meskipun memiliki koneksi internet. Hal ini berkaitan dengan sistem keamanan yang diterapkan oleh suatu Negara. Berdasarkan posting dari @smtown, mengklaim bahwa ada sebesar 109 negara yang terkoneksi dalam konser tersebut.

Akun IG SM Entertainment|tangkapan layar dokpri
Akun IG SM Entertainment|tangkapan layar dokpri
  • asumsi jumlah penonton

Berdasarkan artikel Naver, konser Beyond-Live dari Super M ditonton oleh 75.000 orang secara real time melalui aplikasi Vlive. Selain itu, selama dua jam, konser tersebut telah mendapatkan 120 juta heart dari penggemar yang menonton.[2] Dengan patokan tersebut, maka kita dapat mengasumsikan untuk sekali konser ada sebanyak 75.000 orang yang membeli tiket. Jumlah ini jauh lebih besar daripada konser pada umumnya dimana hanya mampu menampung 7000-10.000 fans dalam sekali pertunjukan. 

  • asumsi peluang fans yang multifandom

Dalam kehidupan fangirling, sangat mungkin ada penggemar yang menyukai lebih dari satu idol group. Mereka dikenal sebagai multifandom atau memiliki fandom (kelompok penggemar) lebih dari satu. Apalagi NCT, juga terbagi menjadi beberapa unit group yakni NCT 127, NCT Dream, dan WayV. Sehingga sangat memungkinkan bahwa Nctzen atau Sijeuni bukan hanya menonton satu konser unit dari NCT.

Namun, secara sederhana kita cukup mengalikan harga tiket dan jumlah penonton yakni Rp 399.000 x 75.000= Rp. 29.925.000.000.Konser Beyond Live ini diselenggarakan sebanyak 4 kali (Super M, WayV, NCT Dream, dan NCT 127) dan SM Entertainment setidaknya meraih 119 miliar rupiah.  

Kejelian SM Entertainment melihat peluang dari perilaku konsumen yang berubah tentu dapat menjadi pelajaran bagi pelaku bisnis. Tentu saja perusahaan juga harus menghitung resiko dan sumber daya yang dimiliki. Tidak bisa langsung meniru apa yang dilakukan oleh SM Entertainment karena SM sudah berpengalaman dan memiliki teknologi pertunjukan yang canggih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun