Pajak merupakan komponen penting dalam penerimaan negara dan memiliki kontribusi yang besar dalam pembiayaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Begitu besarnya kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara dalam pembiayaan pembangunan sehingga penerimaan pajak dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan.Â
"Karena kebutuhan ekonomi berubah, tantangan semakin rumit dan dapat tax collection. Tax ratio kita termasuk yang terendah di region, baik di antar G20 dan ASEAN," jelas Sri Mulyani dalam Perayaan Hari Pajak, Selasa (19/7/2022).
Padahal untuk melakukan pembangunan di dalam negeri, dan demi memperbaiki birokrasi dibutuhkan dana. "Dana-dana untuk memperbaiki TNI, Polri, jalan raya, pendidikan bagus harus di collect dari pajak. Jadi, kebutuhannya jelas," ujar Sri Mulyani lagi.
Pemerintah memperkirakan dengan implementasi UU HPP dapat mencapai 9,22% pada tahun ini. Tren perbaikan tax ratio diprediksi akan terus berlanjut menjadi 9,29% pada 2023, 9,53% pada 2024, dan 10,12% pada 2025.
Karena dengan tinggi tingkat penerimaan pajak yang diterima pemerintah akan memperlancar pemerintah dalam melakukan pembangunan yang merata karena ketersediaan dana yang cukup untuk pembangunan yang merata sehingga roda pemerintahan semakin lancar. Dalam artikel ini, Saya akan menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya rasio penerimaan pajak sebagai pilar utama dalam mencapai ketahanan ekonomi Indonesia.
1. Â Pentingnya Rasio Penerimaan Pajak.
Rasio penerimaan pajak adalah perbandingan antara total pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah dengan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Rasio ini mencerminkan sejauh mana negara dapat mengumpulkan pajak dari kegiatan ekonomi yang terjadi di dalamnya. Berikut adalah alasan mengapa rasio penerimaan pajak sangat penting:
- Merupakan Sumber Pendapatan Utama: Pajak adalah sumber pendapatan terbesar bagi pemerintah Indonesia. Dengan meningkatnya rasio penerimaan pajak, pemerintah dapat membiayai proyek-proyek pembangunan dan program-program sosial yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
- Dapat Mengurangi Defisit Anggaran: Dengan meningkatnya penerimaan pajak, pemerintah memiliki lebih banyak dana untuk mengurangi defisit anggaran. Defisit anggaran yang rendah menciptakan stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
- Untuk Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial: Pajak yang efisien dan adil dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Dana yang diperoleh dari pajak dapat dialokasikan untuk program-program bantuan sosial dan pengentasan kemiskinan.