Mohon tunggu...
Nadya arfiana
Nadya arfiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswi aktif Ilmu Komunikasi di Universitas Prof.Dr. Hamka, Hobi menonton TV Series dan juga Movie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

FOMO Lari di GBK: Hal Ini Menjadi Kegiatan yang Positif dan Membuat Masyarakat Mempunyai Kebiasaan Hidup Sehat

8 Juni 2024   10:03 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:22 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret ibu-ibu meminta foto sehabis lari di GBK (dok. pribadi)

jakarta, Senayan - Kawasan Stadion GBK (Gelora Bung Karno) sekarang menjadi destinasi favorit bagi masyarakat khususnya untuk berolahraga. GBK adalah sebuah kompleks tempat olahraga yang merupakan fasilitas olahraga serbaguna kebanggaan Indonesia yang terletak di Senayan, Jakarta, Indonesia dan terdiri dari berbagai venue yaitu, stadion utama, stadion sekunder, lapangan sepakbola, stadion air, stadion tenis, lapangan hoki, bisbol, panahan, dan ruangan untuk gimnasium dengan total 36 venue. Kawasan fasilitas olahraga ini juga memiliki 84% Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan 67,5% lingkungan hijau dengan pepohonan langka dan rumah bagi sekitar 22 jenis burung liar.

Namun, yang paling utama adalah Stadion Gelora Bung Karno. Di bagian luar stadion inilah yang biasanya dijadikan sebagai tempat lari. Lari atau jogging adalah salah satu olahraga yang bisa dilakukan tanpa harus repot. Yang terpenting ada area yang nyaman bisa digunakan untuk lari. Bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, GBK ini sekarang menjadi pilihan masyarakat untuk lari.

Olahraga lari atau jogging ini sekarang sangat digemari oleh masyarakat dari semua kalangan. Sampai ada trendnya di tiktok kalau orang yang tiba-tiba suka lari ini itu pasti orang yang sedang stress, putus cinta atau sekedar FOMO.

FOMO atau Fear Of Missing Out ini adalah rasa takut merasa "tertinggal" karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Istilah FOMO populer setelah penggunaan media sosial yang sangat masif. Padahal istilah ini sudah ada sejak tahun 2004. FOMO pertama kali muncul pada artikel Social Theory at HBS: McGinnis" Two FOs.

Hal ini di tiktok atau di X menjadi pro kontra banyak orang berdebat karena orang-orang yang FOMO ini atau suka ikut-ikutan seperti contoh, orang-orang yang membuat konten di tiktok lagi di GBK ada saja komentar netizen soal FOMO "duh GBK sekarang jadi rame deh gak kaya dulu sekarang kebanyakan orang FOMO padahal lari cuman gitu doang,"  komentar komentar seperti itulah menjadi tuai perdebatan.

Padahal ke fomoan ini menjadi hal yang sangat positif ya karena orang-orang jadi mencoba hidup sehat biarpun awalnya ikut-ikutan, siapa tahu ke fomoan ini bisa menjadi kebiasaan bagus untuk mereka yang awal nya ikut-ikutan.

Ke fomoan lari ini pun terjadi sama saya, tapi bukan karena pure ikut-ikutan awalnya karena niat turunin berat badan terus mulailah olahraga-olahraga dirumah sendiri, sepedeaan didekat rumah, badminton sama teman-teman, sampai akhirnya tertarik lari dan cobalah lari ke GBK pengalaman saya pun lari di GBK sangat menyenangkan, nyaman karena orang-orang disana tidak ada yang peduli  apa yang kita lakukan,apa yang kita kenakan, jadi pun kita bisa lebih fokus melakukan aktivitas disana.

Potret ibu-ibu meminta foto sehabis lari di GBK (dok. pribadi)
Potret ibu-ibu meminta foto sehabis lari di GBK (dok. pribadi)

Saya pun bertemu orang-orang di GBK dan sedikit berbincang sama orang disana dari kalangan anak muda sampai ibu-ibu memang ada yang sudah biasa menjalani aktivitas olahraga di GBK ada juga yang memang baru pertama kali.

"Saya mah lari cuman 2-3putaran doang juga lebih banyak jalannya udah abis itu leyeh-leyeh dah nih duduk duduk foto-fotoan abis dari sini kulineran deh," Ujar Ibu-ibu yang minta tolong foto sama saya terus saya ajak ngobrol sedikit.

Ibu-ibu ini rumah nya juga di srengseng kembangan Jakarta Barat jadi deket kalau ke GBK mereka pun baru beberapa kali ini coba-coba lari di GBK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun