Analisis Kesejahteraan Sosial selama Pandemi
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kondisi kesejahteraan sosial pada masa pandemi COVID-19 mengalami pemerosotan yang cukup tinggi, mulai dari sulitnya akses sosial, penurunan capaian belajar, kekerasan terhadap anak,kesehatan mental yang buruk dan ketakutan yang berlebihan, tidak terpenuhinya kebutuhan serta bantuan sosial yang tidak merata atau tidak tepat sasaran.
Selama pandemi berlangsung, dalam ranah sosial, membuat individu tidak bisa bersosialisasi dan berkontak fisik dan harus menaati peraturan 5M. Hal ini menyebabkan, kebiasaan serta tradisi yang sudah terbangun lama, semakin hari semakin menghilang mengakibatkan perubahan besar dalam struktur sosial masyarakat. Adanya penurunan taraf kehidupan masyarakat ini menunjukkan bahwa masih tidak terpenuhinya kebutuhan dasar secara layak. Masyarakat masih terkendala dalam menjalankan aktivitas sosial, memenuhi kebutuhan sosial, dan melakukan fungsi-fungsi sosial, akibatnya mereka tidak mampu hidup dengan layak.Â
Pandemi yang berkembang semakin kompleks, menunjukkan bahwa pemerintah masih belum mampu menjalankan dan memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat luas. Hal ini dapat kita lihat pada realitanya, warga negara belum sepenuhnya terlaksana antara hak dan kebutuhan dasarnya.Â
Menurut UNICEF Indonesia (2021), setidaknya ada lima temuan penting terhadap dampak kesejahteraan sosial akibat pandemi COVID-19, antara lain: COVID-19 berdampak signifikan terhadap keuangan keluarga, bantuan sosial menjangkau sebagian besar orang tetapi tidak semua orang yang membutuhkan, anak-anak tidak mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, ketidaksetaraan gender makin meluas akibat perempuan mengambil tanggung jawab pengasuhan tambahan, dan kerawanan pangan pada kelompok rentan merupakan masalah baru.
Dari keseluruhan musibah pandemi COVID-19 ini, tentunya lebih banyak memberikan dampak yang buruk terhadap kehidupan masyarakat. Maka, butuh pemulihan pada kesejahteraan sosial pasca pandemi COVID-19 ini.Â
Pembangunan sosial dipandang sebagai suatu konsep yang menggunakan pendekatan untuk mendelegasikan kesejahteraan sosial manusia. Pembangunan sosial sudah seharusnya menjadi komitmen seluruh warga negara untuk menomorsatukan kehidupan manusia: dalam artian manusia sebagai pusat perhatian pembangunan dan program-program negara untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Pembangunan sosial juga dipergunakan untuk memperbaiki kualitas hidup manusia, serta memaparkan pentingnya kesejahteraan tersebut.Â
Pembangunan Sosial dalam Pemulihan Kesejahteraan SosialÂ
Pembangunan sosial pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup seluruh umat manusia supaya dapat menghilangkan keterbelakangan dalam kesejahteraan. Â Pembangunan sosial dilakukan untuk meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat, mengelola potensi masyarakat agar dapat mandiri juga potensial demi menghasilkan perbaikan dan pemerataan kualitas hidup, dan menghilangkan dampak negatif seperti kesenjangan sosial.Â
Strategi pembangunan sosial dalam pemulihan kesejahteraan harus dilakukan individu, komunitas, dan pemerintah. Karena, pembangunan sosial tidak bisa berjalan jika hanya mengandalkan pemerintah, dibutuhkan peran berbagai pihak. Program sosial dan kebijakan-kebijakan sosial bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam peningkatan perubahan kesejahteraan masyarakat.Â