Mohon tunggu...
Nadya Agus Salim
Nadya Agus Salim Mohon Tunggu... Guru - Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Nadya. terkenal dengan nama Pena Nadya Agus Salim ,. Ibu dua orang anak ini adalah seorang guru SMK yang memiliki hobby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kekasih Dunia Akherat

11 Agustus 2021   21:43 Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pernah ada yang tahu akan ketetapan Allah. Baik Jodoh, Rezeki, bahkan maut sekalipun. Siapa yang sanggup menolak datangnya cinta. Bahkan adat, budaya, harta, pendidikan, atau jabatan. Cinta mengalir begitu saja. Jika cinta telah bertahta, pada dua hati yang terpanah asmara. Segala rintangan sanggup dijalani.

Siti Zaleha, seorang gadis berdarah biru, tak dapat menolak kasih sayang, perhatian, serta cinta yang tulis dari lelaki biasa bernama Hamdan. Tanpa setahu orang tua Zaleha. Cinta mereka telah terajut sejak mereka masih SMA.

"Aku berjanji, akan membahagiakanmu Leha," ungkap Hamdan.

"Aku percaya padamu Bang," jawab Leha.

Saat ini mereka sedang menghadapi ujian skripsi pada Perguruan Tinggi di Kota Provinsi. Hamdan berjanji, setelah wisuda, akan datang melamar kekasih hatinya. Zaleha tentu saja bahagia.

Hari bahagia yang Zaleha tunggu tiba. Hamdan datang ke rumah sang kekasih. Bermaksud untuk meminta Zaleha pada kedua orang tuanya. Ia hanya datang seorang diri. Jika orang tua Zaleha menerima, selanjutnya ia akan membawa kedua orang tuanya, untuk melamar secara resmi.

Saat ini Hamdan sedang berbicara dengan kedua orang tua Zaleha.

"Perkenalkan, Bapak, Ibu. Saya Hamdan, bermaksud meminta Zaleha untuk menjadi istri saya. Dengan percaya diri Hamdan menyampaikan maksud kedatangannya."

Banyak pertanyaan yang Bapak Zaleha ungkapkan. Mulai dari asal, pekerjaan, hingga pendidikan.

"Maaf Nak Hamdan! Kami sebagai orang tua Zaleha, tak dapat menerima lamaranmu. Latar belakang keluargamu, tak layak untuk bersanding dengan keluarga kami yang berdarah biru. Zaleha, harus mendapatkan suami yang sederajat. Kami sudah menjodohkannya dengan anak seorang sahabat," tanpa basa basi, Bapak Zaleha menolak lamaran Hamdan.

Sepasang kekasih yang saling mencinta. Hanya saling menatap, tanpa kata yang terucap. Raut sedih tampak di wajah keduanya. Zalehapun tak mengira. Bapaknya yang berpendidikan, masih menganut adat istiadat leluhurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun