Pak Dirman murka, ia merasa terhina akan perbuatan anaknya. Apalagi, saat ia mengetahui, bahwa Amir terlibat dalam pelarian sepasang kekasih tersebut. Istrinya Maimunah menangis histeris, karena ditinggal anak bungsunya. Nasi telah menjadi bubur. Keegoisan sang suami, membuat ia kehilangan anak yang sangat disayanginya.
Lima tahun kemudian.
Sepasang kekasih yang tak direstui, kembali ke kota kelahiran mereka. Kini mereka datang bersama sepasang putra dan putri yang sangat tampan dan cantik. Buah cinta yang melengkapi kebahagiaan mereka. Walau hidup sederhana, mereka terlihat sangat bahagia. Zaleha dan Hamdan datang mengunjungi orang tua Zaleha. yakin, keberadaan anak diantara mereka. Akan membuat hati orang tua Zaleha luluh.
Suasana rumah sangat ramai. Sepertinya sedang ada acara keluarga. Kedatangan Zaleha dan Hamdan yang tak terduga, menjadi kejutan bagi seisi rumah. Bu Maimunah, yang melihat Hamdan dan Zaleha, datang bersama sepasang anak yang tampan dan cantik. Seketika langsung menghambur memeluk kedua cucunya. Kerinduan yang memuncak, menghilangkan kemarahan akan tindakan keduanya.
"Ya Allah, apakah ini cucu-cucuku?" tanyanya sambil berurai air mata bahagia.
Cucu yang telah lama mereka nantikan kehadirannya. Ia peluk, serta ciumi satu persatu wajah kecil di depannya. Terlihat raut bahagia di wajahnya. Pak Dirman, yang menyaksikan tindakan sang istri. Hanya terdiam. Walau hatinya terluka, karena perbuatan Hamdan dan Zaleha. Hatinya luluh juga.Â
Saat melihat wajah tanpa dosa kedua cucunya. Bu Maimunah kemudian mempersilakan anak dan menantunya untuk masuk. Bu maimunah menyerahkan kedua cucunya pada suaminya. Setelah itu, ia menghampiri putri yang sangat dirindukannya. Ia memeluk erat, tangisnya pecah.
"Ibu rindu Leha! Kemana engkau pergi, sekian lama baru kembali. Apakah kalian baik-baik saja?" tanyanya beruntun.
Tangis kerinduan, terdengar dari keduanya. Semarah apapun, orang tua. Demi kebahagiaan anak-anaknya. Hati orang tua, juga akan luluh. Pak Dirman akhirnya menerima kehadiran menantu yang sebelumnya tak diharapkannya. Melihat kehadiran kedua cucunya. Rasa marahnya tak sebanding dengan kebahagiaan yang ia peroleh.
Tanpa terasa Zaleha dan Hamdan telah melewati pernikahan yang panjang. Kedua anaknya juga telah sukses dan menikah. Ujian pernikahan dihadapi Hamdan. Ia kini terkena stroke, dan hanya berdiam di kursi roda. Zaleha dengan setia merawat sang suami dengan penuh cinta.
Ajal tak dapat diduga kehadirannya. Hamdan yang sakit, namun sang istri yang mendahuluinya. Zaleha meninggal saat tidur lelapnya. Begitu cepat sang kekasih meninggalkan Hamdan. Sejak separuh hatinya pergi. Hamdan kehilangan semangat hidupnya.