Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Sejarah Menakjubkan Kota Abadi Roma di Zaman Kuno

24 Oktober 2024   05:57 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa Roma adalah pusat kerajaan yang mengubah dunia? Temukan sejarah menakjubkan kota abadi di zaman kuno!

Roma, kota abadi, bukan hanya ibu kota Italia; Pada zaman kuno, kota ini merupakan jantung dari salah satu kerajaan terkuat dan terluas yang pernah dikenal dalam sejarah. Didirikan, menurut legenda, pada tahun 753 SM. Oleh saudara Romulus dan Remus, Roma berubah dari sebuah desa kecil di tepi Sungai Tiber menjadi pusat kerajaan yang mencakup sebagian besar Eropa, Afrika Utara, dan Asia Kecil.

Sejak awal berdirinya, Roma ditandai oleh kombinasi unik antara legenda, ambisi, dan kapasitas militer dan politik yang membedakannya dari peradaban kontemporer lainnya. Sejarah Roma kuno dibagi menjadi tiga periode besar: monarki, republik dan kekaisaran, yang masing-masing penuh dengan perubahan yang tidak hanya mengubah kota, tetapi juga dunia.

Selama era monarki, Roma diperintah oleh raja, dan masyarakatnya diorganisir berdasarkan klan keluarga yang dikenal sebagai gens. Itu adalah masa ketika agama dan politik saling terkait, dan orang-orang Romawi menyembah dewa-dewa kuat yang mencerminkan sifat pejuang mereka. Namun, monarki Romawi berakhir pada tahun 509 SM, ketika warga Romawi, yang muak dengan penyalahgunaan kekuasaan raja terakhir, Tarquin yang Bangga, memutuskan untuk mengusirnya dan mendirikan republik. Ini adalah perubahan besar pertama dalam sejarah Roma.

Republik Romawi mewakili eksperimen politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Alih-alih seorang raja, Roma kini diperintah oleh konsul dan senat, sebuah badan yang terdiri dari anggota elit Romawi. Namun, meskipun sistem ini dianggap demokratis, kenyataannya kekuasaan terkonsentrasi di tangan segelintir keluarga bangsawan. Konflik antara kaum bangsawan dan kaum plebeian terus terjadi selama periode ini, namun juga merupakan masa ekspansi militer.

Roma menjadi kekuatan militer yang tidak hanya mempertahankan perbatasannya, namun juga berupaya menaklukkan wilayah yang semakin jauh. Salah satu tonggak terpenting dalam tahap ini adalah perang melawan Kartago, yang dikenal sebagai Perang Punisia. Selama lebih dari satu abad, Roma berperang melawan Kartago untuk menguasai Mediterania, dan kemenangan terakhirnya pada tahun 146 SM. mengkonsolidasikan dominasinya atas sebagian besar wilayah itu.

Ekspansi Romawi tidak hanya membawa kekayaan, tetapi juga tantangan besar. Dengan setiap penaklukan baru, Roma menyerap budaya-budaya yang berbeda, yang memperkaya masyarakatnya namun juga mengisinya dengan ketegangan. Akumulasi kekuasaan oleh para jenderal Romawi, yang kembali dari kampanye mereka dengan pasukan yang hanya setia kepada mereka, secara bertahap melemahkan republik. Di antara yang paling menonjol adalah Julius Caesar, yang, setelah bertahun-tahun meraih kemenangan militer, melintasi Rubicon pada tahun 49 SM, menantang otoritas senat. Tindakan ini memicu serangkaian peristiwa yang berpuncak pada berakhirnya republik dan bangkitnya Kekaisaran Romawi.

Kekaisaran, didirikan pada tahun 27 SM. dengan Augustus sebagai kaisar pertamanya, ini adalah periode kemegahan terbesar Roma. Pada periode ini, kota ini menjelma menjadi kota metropolitan yang dinamis, dipenuhi dengan monumen megah, kuil, dan forum yang melambangkan kekuasaan dan kekayaannya. Forum Romawi menjadi pusat kehidupan politik, ekonomi dan sosial kota. Selain itu, Colosseum, salah satu keajaiban arsitektur paling ikonik di dunia kuno, dibangun pada era ini dan digunakan untuk tontonan publik mulai dari pertarungan gladiator hingga pertunjukan teater.

Di bawah Kekaisaran, Roma mencapai perluasan wilayah maksimumnya. Legiun Romawi membawa Pax Romana, masa yang relatif damai dan stabil, ke wilayah-wilayah yang jauh seperti Inggris, Mesir, dan Mesopotamia. Jalan Romawi, jaringan jalan yang mengesankan, menghubungkan sudut terjauh kekaisaran ke kota Roma, memfasilitasi perdagangan, transportasi, dan penyebaran gagasan.

Namun, meski memiliki kebesaran, Kekaisaran Romawi tidak kebal terhadap krisis. Korupsi internal, invasi suku-suku barbar, dan konflik kekuasaan antar kaisar melemahkan struktur politik Roma. Kota yang dulunya merupakan pusat dunia, mulai goyah. Pada tahun 476 M, Kekaisaran Romawi Barat runtuh, menandai berakhirnya suatu era.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun