Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Ekspedisi Franklin: Dua Kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris Yang Hilang di Kutub Utara pada Tahun 1845

21 Oktober 2024   09:36 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda misteri hilangnya ekspedisi Franklin? Dua kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang hilang di Kutub Utara pada tahun 1845.

Di halaman-halaman sejarah maritim yang menguning, hanya sedikit tragedi yang menarik imajinasi seperti hilangnya Ekspedisi Franklin. Saat itu tahun 1845 ketika dua kapal kokoh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Erebus dan HMS Terror, memasuki perairan Arktik yang belum dijelajahi dan sedingin es. Dipimpin oleh penjelajah veteran Sir John Franklin, kapal-kapal ini berangkat dengan janji untuk mengungkap salah satu misteri geografis besar terakhir di Bumi: Jalur Barat Laut yang legendaris, jalur laut yang diyakini menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik melalui labirin pulau-pulau dan es abadi dari Arktik Kanada.

Perjalanan dimulai di bawah naungan yang menguntungkan. Kapal-kapal tersebut, diperkuat untuk menahan kondisi yang paling buruk, dilengkapi dengan teknologi bahari terkini dan dipasok selama beberapa tahun. Namun ketika mereka melakukan perjalanan lebih jauh ke wilayah utara yang terpencil dan beku, komunikasi dengan dunia luar memudar. 

Bulan demi bulan berganti tahun, dan keheningan pun kian bertambah. Harapan akan berita berubah menjadi kekhawatiran, dan kekhawatiran menjadi kekhawatiran. Komunikasi resmi terakhir dari ekspedisi tersebut adalah sebuah catatan bertanggal 1847, ditemukan beberapa tahun kemudian, yang mengungkapkan situasi yang menyedihkan: Franklin telah meninggal, dan awak kapal, yang dikepung oleh kelaparan dan penyakit, meninggalkan kapal yang terperangkap di dalam es.

Hilangnya ekspedisi Franklin memicu salah satu operasi pencarian terbesar dalam sejarah eksplorasi. Selama beberapa dekade, ekspedisi penyelamatan menyisir Arktik, menghadapi bahaya serupa dan seringkali menemui akhir yang tragis. Setiap ekspedisi baru yang dilakukan membawa serta harapan untuk memecahkan misteri tersebut, namun sebaliknya, mereka hanya menemukan lebih banyak pertanyaan. Sisa-sisa kamp yang ditinggalkan, barang-barang pribadi, dan pesan-pesan misterius adalah sisa-sisa dari para pria pemberani yang berkelana ke tempat yang tidak diketahui.

Misteri ini semakin mendalam dengan cerita-cerita dari suku Inuit, yang menceritakan tentang orang kulit putih yang berbaris menuju kematian mereka di gurun beku, dan tentang kapal hantu yang terkunci di dalam es. Kisah-kisah ini, dipadukan dengan temuan sporadis para pencari, memberikan gambaran suram tentang keputusasaan dan kelangsungan hidup di salah satu lingkungan paling tidak bersahabat di Bumi.

Baru pada abad ke-21 sisa-sisa kapal, Erebus dan Terror, akhirnya ditemukan, tergeletak di dasar laut, terawetkan di perairan dingin Arktik. Penemuan-penemuan ini, meskipun penting, hanya memberikan sedikit jawaban atas banyak pertanyaan yang masih menyelimuti nasib ekspedisi tersebut. Apa yang menyebabkan orang-orang ini terjatuh? Bagaimana mereka bertahan hidup, dan pada akhirnya bagaimana mereka binasa? Kapal yang tenggelam, seperti kapsul waktu, menyimpan rahasia yang mungkin tidak akan pernah bisa diuraikan sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun