Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Fakta Menarik tentang Patung Liberty

21 Oktober 2024   03:57 Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:16 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kaki patung terdapat rantai putus yang melambangkan berakhirnya penindasan dan tirani. Detail yang sering diabaikan ini memperkuat pesan kebebasan dan emansipasi yang diwakili oleh Patung Liberty.

5. Perubahan Warna

Awalnya terbuat dari tembaga mengkilap, patung ini berubah warna menjadi hijau karena oksidasi selama bertahun-tahun. Perubahan ini menambah dimensi visual yang unik pada patung tersebut, sehingga membuatnya semakin khas.

6. Puisi Selamat Datang

Soneta “The New Colossus” oleh Emma Lazarus, yang tertulis di sebuah plakat di dalamnya, dengan kalimat “Beri aku lelahmu, malangmu, massamu yang berkerumun ingin bernapas lega,” telah menjadi pesan sambutan bagi para imigran yang datang ke Amerika mencari kehidupan yang lebih baik.

7. Kemajuan di bidang Teknik

Teknik yang digunakan untuk membuat patung ini revolusioner pada masanya, dengan struktur besi internal yang menopang lapisan tembaga tipisnya. Inovasi ini tidak hanya penting untuk daya tahannya, namun juga memungkinkannya mencapai ketinggian yang luar biasa.

Kesimpulan: Warisan Abadi

Patung Liberty lebih dari sekedar monumen; Ini adalah simbol harapan, mercusuar kebebasan, dan pengingat akan cita-cita yang mendasari Amerika didirikan. Kehadirannya terus menginspirasi dan membimbing tidak hanya warga Amerika Serikat, namun juga orang-orang di seluruh dunia, menegaskan kembali kekuatan dan pentingnya kebebasan dan demokrasi. Sebagai penjaga Teluk New York, ia tetap menjadi simbol nilai-nilai kemanusiaan yang paling dijunjung tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun