Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahukah Anda Bahwa Asal-Usul Peradaban Kota Tersembunyi di Mesopotamia?

18 Oktober 2024   12:02 Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Marduk, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa asal-usul peradaban kota tersembunyi di Mesopotamia?

Mesopotamia. Sebuah nama yang bila diucapkan akan membangkitkan mistik yang nyaris tak terjangkau, sebuah tempat yang seolah hanya hidup dalam bayang-bayang legenda. Tapi apa yang kita kenal sekarang sebagai hamparan luas tanah gersang antara sungai Tigris dan Efrat pernah menjadi jantung peradaban pertama umat manusia. Mesopotamia, “negeri di antara sungai”, tidak hanya menjadi saksi lahirnya kota dan kerajaan, namun juga lahirnya tulisan, hukum, dan perdagangan. Hanya sedikit wilayah di dunia yang bisa membanggakan warisan yang begitu besar.

Jika kita memejamkan mata dan membayangkan pemandangan luas ladang beririgasi dan ziggurat yang menjulang ke langit seperti gunung buatan, kita hampir bisa merasakan gema penduduk Ur dan Babilonia, bergerak melalui jalan-jalan berbatu di kota-kota kuno ini. Di sinilah, di antara sungai-sungai inilah, bangsa Sumeria mengembangkan salah satu sistem penulisan pertama yang dikenal: tulisan paku. Ratusan lempengan tanah liat kecil yang berisi simbol-simbol menceritakan kepada kita, ribuan tahun kemudian, tentang kehidupan sehari-hari mereka, mitos-mitos mereka, hukum-hukum mereka dan kepercayaan mereka.

Uruk, mungkin salah satu kota pertama di dunia, berdiri seperti raksasa dalam catatan sejarah. Di sini, sekitar 3000 SM, peradaban mulai terstruktur secara lebih kompleks. Tempat tersebut bukan sekadar rumah dan kuil, melainkan pusat perdagangan yang ramai, diperintah oleh raja-raja yang, menurut legenda, bisa jadi adalah para dewa. Gilgamesh, raja Uruk yang penuh teka-teki, yang epiknya telah teruji oleh waktu, melambangkan pencarian manusia akan keabadian dan makna, tema-tema yang terus menghantui kita hingga hari ini.

Namun tidak semuanya merupakan mitologi dan kemegahan di negeri ini. Negara-negara kota besar bersaing ketat untuk mendapatkan sumber daya, dan peperangan selalu terjadi dalam kehidupan Mesopotamia. Dari bentrokan pertama antara kota Lagash dan Umma, hingga invasi kekaisaran Persia dan Yunani, Mesopotamia tetap menjadi medan pertempuran strategis bagi mereka yang ingin menguasai “Bulan Sabit Subur”.

Mungkin salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Mesopotamia adalah pembangunan Babilonia yang legendaris. Diperintah oleh raja-raja seperti Hammurabi, yang meninggalkan kita Kode Hammurabi yang terkenal, salah satu kompilasi hukum pertama dalam sejarah. Undang-undang ini, yang diukir di atas batu, menunjukkan kepada kita sekilas tentang masyarakat yang terorganisir dengan peraturan yang berkisar dari perdagangan hingga hukuman atas kejahatan. Babilonia bukan hanya pusat hukum dan politik, namun juga pusat kebudayaan, tempat para astronom memetakan bintang-bintang dan ahli matematika mengembangkan konsep-konsep yang masih kita gunakan hingga saat ini.

Dan tentu saja, kita tidak bisa membicarakan Babilonia tanpa menyebut salah satu keajaiban dunia kuno: Taman Gantung. Meskipun keberadaannya masih diperdebatkan oleh para sejarawan, fakta bahwa peradaban kuno ini mampu menghasilkan keajaiban seperti itu merupakan bukti kecerdikan dan ambisi bangsa Babilonia. Taman-taman ini, yang konon dibangun untuk menghibur ratu yang rindu kampung halaman, menceritakan kisah cinta, kekuatan, dan keindahan yang telah memesona umat manusia selama berabad-abad.

Seiring berjalannya waktu, Mesopotamia terus menjadi persimpangan jalan. Bangsa Persia, bangsa Yunani pada masa Alexander Agung, dan akhirnya bangsa Romawi semuanya meninggalkan jejak mereka di negeri ini. Setiap peradaban yang lewat di sini menyerap sebagian kekayaan budaya Mesopotamia dan, pada gilirannya, meninggalkan sebagian warisannya. Bahkan ketika kekuatan politik Mesopotamia melemah, pengaruhnya tidak pernah hilang sepenuhnya.

Apa yang membuat Mesopotamia begitu menarik bukan hanya karena Mesopotamia merupakan tempat lahirnya begitu banyak hal “yang pertama”, namun, meskipun telah terjadi ribuan tahun perubahan, dampaknya masih terasa bagi kita. Tulisan yang mereka ciptakan, peraturan hukum yang mereka tulis, kota-kota yang mereka bangun, semua elemen ini membentuk landasan di mana peradaban modern dibangun.

Saat ini, berjalan melewati sisa-sisa kota kuno ini seperti berjalan di antara bayang-bayang raksasa. Reruntuhan Niniwe, Babilonia, dan Ur mungkin tampak begitu jauh dari kehidupan modern kita, namun pada saat yang sama, reruntuhan tersebut mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari sejarah yang jauh lebih panjang dan kompleks. Sebuah kisah yang dimulai di sini, di negeri di antara sungai-sungai, tempat impian akan kebesaran para raja dan epos para dewa terjalin dengan perjuangan sehari-hari umat manusia untuk meninggalkan jejak di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun