Pada tahun 1960-an, pasar mobil sport berkembang pesat, khususnya di Amerika Serikat, tempat mobil otot seperti Ford Mustang, Chevrolet Camaro, dan Dodge Charger menjadi pusat perhatian. Meskipun bukan mobil sport dalam pengertian tradisional Eropa, mobil-mobil Amerika ini menawarkan tenaga tinggi dan performa yang mengagumkan dengan harga yang terjangkau. Era ini menyaksikan kebangkitan budaya mobil di AS, dengan balap drag dan modifikasi performa menjadi hobi yang populer.
Sementara itu, merek-merek Italia seperti Lamborghini dan Maserati mendorong batas-batas performa dan kemewahan. Lamborghini Miura, yang diluncurkan pada tahun 1966, secara luas dianggap sebagai mobil super pertama di dunia, berkat tata letak mesin tengah dan performa yang mencengangkan. Ferrari terus menyempurnakan penawarannya, memperkuat statusnya sebagai simbol utama kecepatan dan kemewahan.
Di Jepang, tahun 1970-an dan 1980-an menyaksikan munculnya merek-merek seperti Nissan (Datsun), Toyota, dan Mazda ke dunia mobil sport. Nissan 240Z, yang diperkenalkan pada tahun 1969, menjadi hit besar baik dalam performa maupun harga, sementara RX-7 Mazda menghadirkan teknologi mesin putar bagi penggemar mobil sport, yang semakin memperluas pasar.
Zaman Modern: Inovasi dan Keberlanjutan (1990-an–Sekarang)
Tahun 1990an dan 2000an memperkenalkan mobil sport ke era baru, yang ditandai oleh rekayasa canggih, elektronik, dan meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan. Perusahaan seperti McLaren dan Bugatti mulai menciptakan mobil sport, yang berfokus pada mendorong batasan kecepatan, teknologi, dan desain. Bugatti Veyron, yang dirilis pada tahun 2005, menjadi mobil produksi pertama yang menembus batas kecepatan 250 mph, menandakan ketinggian baru untuk rekayasa mobil sport.
Pada saat yang sama, mobil-mobil Jepang seperti Acura NSX dan Toyota Supra menjadi kesayangan para penggemar karena keseimbangan antara performa, keandalan, dan keterjangkauan. Porsche terus menyempurnakan seri 911-nya, sementara Ferrari dan Lamborghini tetap menjadi simbol kemewahan yang luar biasa.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia mobil sport telah beralih ke sistem tenaga hybrid dan listrik. Porsche 918 Spyder dan McLaren P1 menunjukkan bahwa sistem hibrida dapat meningkatkan performa, sementara Tesla Roadster menunjukkan bahwa mobil sport bertenaga listrik dapat menghasilkan akselerasi yang luar biasa dan tetap mempertahankan pengalaman berkendara yang mendebarkan. Merek seperti Rimac dan Lotus kini tengah mendorong batasan dengan mobil sport listrik, merangkul masa depan teknologi ramah lingkungan sambil mempertahankan esensi mobil sport.
Kesimpulan
Dari asal-usulnya di awal abad ke-20 hingga desain mutakhir saat ini, sejarah mobil sport adalah sejarah evolusi dan gairah yang berkelanjutan. Mobil-mobil ini mewakili sensasi jalan raya yang terbuka, pengejaran kecepatan, dan perwujudan seni otomotif. Seiring munculnya teknologi baru dan batasan performa yang didorong, mobil sport akan terus menjadi simbol keunggulan berkendara dan bukti semangat inovasi manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI