Namun, suatu hari, saat berjalan di sepanjang Wesley, saya menyadari sesuatu. Rasa sakitnya, meski masih ada, tidak lagi terlalu membebani. Saya mulai memahami bahwa, meskipun Vion sudah tidak ada lagi secara fisik, cintanya, kenangan kami, apa yang telah kami bagikan, masih hidup dalam diri saya. Dan entah bagaimana, hal itu memberi saya kekuatan. Karena meski raganya telah tiada, hakikatnya, siapa dirinya dan apa artinya bagiku, tidak akan pernah hilang.
Kematian telah memisahkan kami secara fisik, namun kematian tidak akan pernah bisa menghapus siapa kami sebenarnya. Memang benar aku merindukannya, tapi aku juga tahu dia tidak ingin melihatku diliputi kesedihan. Viona telah mengajariku untuk mencintai, menjalani, dan menghargai setiap momen seolah-olah itu adalah momen terakhir. Dan sekarang, meski kepergiannya menyakitiku, ingatannya memberiku kekuatan untuk maju.
Karena terkadang, bahkan dalam kepedihan terdalam, kita menemukan cara untuk terus hidup, terus mencintai, dan menghormati mereka yang sudah tiada.
Pernahkah Anda kehilangan seseorang yang spesial dalam hidup Anda dan menemukan kenyamanan dalam kenangan yang Anda bagikan? Bagikan pengalaman Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H