Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babel, Peradaban yang Dulunya Mulia, Penuh Misteri, dan Misterius

15 Oktober 2024   18:02 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Babel, sumber: https://movimientodespierta.com/)

Babel: Peradaban yang Dulunya Mulia, Penuh Misteri, dan Misterius

Babel, sebuah kota yang bergema dalam ingatan kolektif sebagai simbol kekuasaan, kekayaan dan misteri, adalah salah satu peradaban paling menarik dalam sejarah kuno. Asal-usulnya, kebangkitannya dan kejatuhannya diselimuti lingkaran teka-teki yang menjadikannya objek studi dan kekaguman terus-menerus.

Lahirnya Peradaban Besar

Sejarah Babel dimulai pada milenium ketiga SM. C., di dataran subur Mesopotamia, antara sungai Tigris dan Efrat. Wilayah tersebut, yang dikenal sebagai "Tempat Lahir Peradaban", adalah tempat berkembangnya negara-kota pertama, di antaranya Babilonia yang menonjol.

Penghuni Pertama

Penghuni pertama Babilonia adalah bangsa Sumeria, bangsa yang mengembangkan budaya canggih, dengan tulisan paku, pertanian maju, dan organisasi sosial yang kompleks. Bangsa Sumeria meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi peradaban Babilonia, termasuk sistem penulisan, pengetahuan astronomi, dan kemajuan mereka dalam matematika.

Kebangkitan Hammurabi

Masa kejayaan Babilonia terjadi pada masa pemerintahan Hammurabi (1792-1750 SM). Hammurabi, seorang penguasa yang ambisius dan visioner, menyatukan Mesopotamia di bawah pemerintahannya, mengubah Babilonia menjadi pusat kerajaan yang luas. Warisan terpentingnya adalah Kode Hammurabi, seperangkat undang-undang yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan hukum pada saat itu.

Zaman Keemasan Babel

Kerajaan Babilonia mencapai perluasan maksimalnya pada masa pemerintahan Nebukadnezar II (605-562 SM). Nebukadnezar II, yang dikenal karena ambisi dan kekuatan militernya, menaklukkan wilayah yang luas, termasuk Yerusalem, dan mengubah Babilonia menjadi kota yang monumental. Karyanya yang paling terkenal adalah Gerbang Ishtar, sebuah bangunan monumental yang dihiasi relief binatang dan bunga, dan Taman Gantung Babilonia, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Kemunduran dan Kejatuhan

Meski kebesaran, kerajaan Babilonia mulai mengalami kemunduran sejak abad ke-6 SM. C., korban invasi Persia dan ketidakstabilan politik internal. Kota Babilonia akhirnya ditaklukkan oleh Persia pada tahun 539 SM. C., menandai berakhirnya kekuasaannya.

Enigma Babilonia

Peradaban Babilonia meninggalkan warisan menakjubkan yang terus memikat para sejarawan dan arkeolog. Di antara teka-teki yang belum terpecahkan adalah:

- Lokasi pasti Taman Gantung Babilonia: Meskipun merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, tidak ada bukti arkeologis yang pasti mengenai keberadaannya yang ditemukan.

- Arti Menara Babel : Disebutkan dalam Alkitab, Menara Babel diartikan sebagai simbol kesombongan manusia dan kebingungan bahasa. Namun, tidak ada bukti arkeologis mengenai keberadaannya.

- Nasib terakhir perpustakaan Babilonia: Perpustakaan Babilonia, kumpulan tablet paku dengan informasi tentang astronomi, matematika, kedokteran, dan agama, diyakini telah dihancurkan selama penaklukan Persia. Namun, beberapa fragmen perpustakaan ini telah ditemukan pada penggalian selanjutnya.

Warisan yang Berakhir

Peradaban Babilonia, meski mengalami kejatuhan, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi umat manusia. Sistem penulisannya, pengetahuannya tentang astronomi, arsitektur monumentalnya, dan kode hukumnya telah mempengaruhi perkembangan peradaban Barat. Teka-teki yang masih menyelimuti Babilonia mengingatkan kita akan pentingnya penelitian sejarah dan pencarian ilmu pengetahuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun