Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bisikan Kesialan

15 Oktober 2024   15:19 Diperbarui: 15 Oktober 2024   15:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pihak berwenang bahkan tidak mendekat. Mereka yang mempunyai kekuatan untuk mengubah keadaan telah menutup mata, memilih untuk tidak melihat kenyataan yang ada di hadapan mereka.

Suatu malam, Maria tidak kembali ke kamar beton kecilnya. Dia telah bertemu dengan seorang pria yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik, jalan keluar. Namun janji itu, seperti banyak janji lainnya, hanyalah sebuah jebakan. 

Dia membawanya ke tempat dimana kegelapan paling dalam, dan meninggalkannya di sana untuk mati. Jeritan mereka tenggelam dalam kesunyian kota yang tak pernah terdengar.

Mereka menemukannya beberapa hari kemudian, tubuhnya lemas, wajahnya dipenuhi air mata kering dan perutnya kosong karena kekurangan makanan. 

Dia dimakamkan tanpa nama, tanpa upacara, di lapangan yang penuh dengan kuburan tanpa nama. Tidak ada yang bertanya tentang dia. Tidak ada yang menangis untuknya.

Namun di kota yang terlupakan itu, ketidakadilan terus berlanjut. Perempuan terus menjual dirinya, anak-anak terus meninggal, dan bayang-bayang kemiskinan menyelimuti setiap jiwa yang berusaha bertahan hidup. 

Siklus kesengsaraan tampak abadi, dan harapan, sebuah kemewahan yang tak seorang pun mampu membelinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun