Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Piramida: Sebuah Enigma yang Melampaui Batas dan Peradaban - Mesir dan Maya, Sebuah Misteri Umum

14 Oktober 2024   05:55 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Bagaimana balok batu besar diangkut dan ditempatkan? Ketepatan perakitan balok-balok batu, beberapa di antaranya berbobot beberapa ton, masih menjadi teka-teki. Berbagai teori telah dikemukakan, seperti penggunaan jalur landai, roller kayu, katrol, dan sistem tuas, namun penjelasan pastinya belum ditemukan.

- Alat apa yang digunakan untuk konstruksi? Tidak ada alat yang ditemukan untuk menjelaskan bagaimana balok batu diukir dan diangkut dengan presisi seperti itu. Ada spekulasi bahwa kebudayaan kuno mungkin menggunakan peralatan tembaga atau perunggu, namun kurangnya bukti arkeologi membuat konfirmasi hipotesis ini sulit.

- Pengetahuan astronomi dan matematika apa yang dimiliki budaya ini? Ketepatan orientasi piramida terhadap peristiwa astronomi menunjukkan pengetahuan lanjutan tentang astronomi dan geometri. Dipercaya bahwa kebudayaan kuno memiliki sistem pengukurannya sendiri, berdasarkan pengamatan bintang dan geometri suci.

- Apa tujuan sebenarnya dari piramida? Meskipun diketahui sebagai situs pemakaman, namun diyakini juga memiliki makna religius dan astronomi yang lebih dalam. Ada spekulasi bahwa piramida digunakan sebagai observatorium astronomi, pusat energi, atau bahkan sebagai pintu gerbang ke alam eksistensi lain.

Teori dan Spekulasi

Kesamaan antara piramida Mesir dan piramida Maya memunculkan berbagai teori dan spekulasi:

- Kontak Antar Budaya: Beberapa orang percaya bahwa kedua budaya mungkin pernah melakukan kontak satu sama lain, berbagi pengetahuan dan teknik konstruksi. Meskipun tidak ada bukti arkeologis yang mengkonfirmasi hal ini, tidak menutup kemungkinan adanya pertukaran budaya antara peradaban-peradaban ini.

- Pengaruh Luar Bumi: Yang lain berspekulasi bahwa piramida dibangun dengan bantuan makhluk luar angkasa, yang memiliki teknologi canggih. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa kebudayaan kuno tidak memiliki teknologi yang diperlukan untuk membangun struktur rumit tersebut, dan bahwa bantuan makhluk luar angkasa dapat menjelaskan ketepatan dan kompleksitas piramida.

- Pengetahuan yang Hilang: Dipercaya bahwa kedua budaya tersebut mungkin mewarisi pengetahuan dari peradaban sebelumnya yang lebih maju, yang menguasai teknologi yang tidak diketahui. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa ada pengetahuan dan teknologi yang telah hilang sepanjang sejarah, dan bahwa budaya kuno mungkin saja mewarisi pengetahuan ini dari peradaban sebelumnya.

Data Tambahan

- Piramida Agung Giza, di Mesir, adalah bangunan terbesar yang dibangun manusia pada zaman kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun