Victor merasakan campuran rasa takut dan syukur. Dia belum pernah ada orang yang membelanya, apalagi dengan… cara supranatural. Malam itu, ketika Julian masih pingsan di lantai, Víctor dan Lazard duduk di dapur, berbagi ketenangan yang aneh. Dia tahu dia tidak lagi sendirian.
Namun segalanya tidak berakhir di situ. Hari-hari berikutnya terasa menegangkan. Julian tidak ingat apa yang terjadi, tapi ada sesuatu yang mengganjal, kehadiran yang membuatnya lebih gugup dari biasanya. Lazard masih bersembunyi, hanya muncul ketika dia tahu Victor membutuhkannya. Dan setiap kali Julian mencoba mengangkat tangan ke arah anak tirinya, sesuatu terjadi: kursi bergerak sendiri, pintu terbanting, bayangan melintas dengan cepat di dalam rumah. Sepertinya ketakutan menyerang hidup Julian, dan meskipun dia tidak tahu persis apa itu, ada sesuatu yang membuatnya gila.
Akhirnya, pada suatu malam hujan, ketika Julian sangat agresif, Lazard muncul lagi, tapi kali ini bukan untuk membuatnya takut. Dia meraih lengannya dengan kekuatan yang tampaknya tidak wajar untuk anak sekecil itu. Julian menjerit kesakitan, matanya melotot saat dia mencoba melarikan diri. Victor, dengan hati berdebar-debar, tidak tahu harus berbuat apa. Dia tahu bahwa Lazard melindunginya, tapi sejauh mana?
“Tinggalkan!”, Victor berteriak, dan pada saat itu, Lazard melepaskan Julian, yang jatuh ke tanah, terengah-engah.
Itu adalah malam terakhir Julian mencoba menyentuh Víctor atau ibunya. Sesuatu dalam dirinya berubah. Dia tidak pernah sama lagi, dan dalam waktu kurang dari sebulan, dia meninggalkan rumah dan menghilang dari Wesley tanpa memberikan penjelasan apapun. Tidak ada yang merindukannya. Rupanya, dia berangkat ke Easly untuk mencari awal yang baru, namun bagi Victor dan ibunya, beban berat seolah-olah telah terangkat dari pundak mereka.
Lazard tetap menjadi rahasia Victor. Meskipun dia tidak lagi membutuhkannya untuk membela diri, zombie kecil itu telah menjadi satu-satunya teman sejatinya. Dia tahu itu tidak normal, dan seharusnya tidak ada, tapi dia tidak peduli. Lazard telah memberinya apa yang tidak diberikan orang lain kepadanya: kebebasan.
Suatu hari, sekembalinya ke taman di sebelah panteon, Victor melihat bagaimana Lazarus menghilangkan di antara kuburan, seolah-olah dia tidak pernah ada. Mungkin itu telah memenuhi tujuannya. Mungkin dia hanyalah jiwa pengembara yang telah menemukan alasan untuk tinggal lebih lama. Tapi Victor tidak akan pernah melupakannya.
Saat matahari terbenam di balik pegunungan, anak laki-laki itu menyadari sesuatu yang penting: terkadang balas dendam bukanlah solusinya, namun membela diri dari seseorang yang menyakiti Anda adalah solusinya. Dan bahkan jika Lazard tidak lagi berada di sisinya, nilai yang ditinggalkannya akan tetap bersamanya selamanya.
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mempunyai teman seperti Lázard?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H