Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Molly, Anak Kucing Hitam yang Beruntung

12 Oktober 2024   20:42 Diperbarui: 12 Oktober 2024   20:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, mereka menemukan wanita tua itu meringkuk di sudut, ketakutan dan tidak bisa bergerak. Luna meraih lengannya, membantunya keluar, sementara Molly bertugas menunjukkan kepada mereka rute aman melewati api. Ketika mereka akhirnya muncul, terbatuk-batuk dan berlumuran jelaga, seluruh kota menyaksikan dengan takjub.

“Kucing itu…” gumam seseorang di antara kerumunan. Dia menyelamatkan Ny. Pura.

Dan begitulah keadaannya. Apa yang tadinya dipandang sebagai pertanda nasib buruk kini menjadi pertanda harapan. Molly, anak kucing hitam yang sangat ditakuti, terbukti menjadi pahlawan kota. Nyonya Pura, bersyukur, memberanikan diri untuk memberitahu semua orang apa yang telah terjadi, dan sedikit demi sedikit, rasa takut yang tidak masuk akal terhadap kucing kecil itu menghilang.

Luna terus bermain dan berbuat onar, namun kini dengan penerimaan masyarakat, yang tidak lagi melihat kucing hitam sebagai pertanda buruk, melainkan sebagai teman yang setia dan protektif.

Pada akhirnya, Luna berhasil mencapai misinya tanpa berusaha: untuk mengajari semua orang di Wesley bahwa tidak semua yang kita yakini adalah benar, dan terkadang, takhayul hanya membutakan kita terhadap hal-hal yang benar-benar penting.

Pernahkah Anda memiliki hewan peliharaan yang mematahkan takhayul orang lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun