Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tahukah Anda Kisah Gunung Kilimanjaro

11 Oktober 2024   16:03 Diperbarui: 11 Oktober 2024   16:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda kisah gunung Kilimanjaro?

Gunung Kilimanjaro, raksasa Afrika yang menjulang di Tanzania, lebih dari sekadar salah satu gunung paling ikonik di dunia. Keajaiban alam ini, dengan tiga puncak gunung berapi – Kibo, Mawenzi dan Shira – telah menjadi simbol petualangan dan misteri selama berabad-abad. Namun, ada fenomena meresahkan yang terjadi di ketinggiannya: mencairnya gletser. Sejak dahulu kala, Kilimanjaro selalu tertutup salju, menentang suhu hangat sabana di sekitarnya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, ada sesuatu yang berubah di “gunung putih” tersebut.

Salju Kilimanjaro, yang diabadikan dalam literatur dan legenda, mulai menghilang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gletser yang menutupi puncak bisa hilang sepenuhnya dalam beberapa dekade jika tren yang ada terus berlanjut. Lapisan es yang dulunya menutupi sebagian besar wilayah gunung kini menyusut dengan cepat. Tapi mengapa ini terjadi? Perubahan iklim adalah penyebab utamanya. Meningkatnya suhu global, ditambah dengan perubahan pola cuaca di wilayah tersebut, memberikan dampak buruk terhadap ekosistem unik ini.

Kilimanjaro tidak hanya mengesankan karena ketinggiannya – yang melebihi 5.800 meter di atas permukaan laut – tetapi juga karena makna budaya dan spiritualnya. Selama beberapa generasi, komunitas Maasai dan Chagga yang tinggal di kaki gunung tersebut menganggap gunung tersebut sebagai tempat suci. Bagi mereka, gunung tidak hanya melambangkan sumber air berkat sungai-sungai yang mengalir dari lerengnya, namun juga simbol perlawanan terhadap kekuatan alam.

Namun Kilimanjaro juga menarik perhatian para petualang dan pendaki dari seluruh dunia. Puncak Kibo, yang tertinggi, menjadi tujuan ribuan orang yang setiap tahunnya menghadapi tantangan ketinggian dan cuaca ekstrem. Selama berabad-abad, gunung ini telah menyaksikan banyak sekali kisah ketekunan, kesuksesan, dan juga tragedi.

Ketika gletser menyusut, para peneliti khawatir bahwa catatan iklim dan geologi yang berharga juga akan hilang. Gletser-gletser ini telah menjadi saksi sejarah iklim bumi selama ribuan tahun, dan hilangnya gletser tersebut dapat menghapus bukti penting tentang bagaimana planet kita berubah seiring berjalannya waktu.

Kilimanjaro, dengan perpaduan antara legenda dan ilmu pengetahuan, keindahan alam dan tantangan ekologi, merupakan pengingat akan kerapuhan dunia kita. Sebuah gunung yang dulunya tampak abadi kini menghadapi nasib yang tidak pasti, karena gletsernya, penjaga es kuno itu, perlahan memudar di depan mata kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun