Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kandy, Permata Spritual Sri Lanka

11 Oktober 2024   02:56 Diperbarui: 11 Oktober 2024   03:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kandy di Sri Lanka, Sumber: pixabay.com/sachinthakas)

Pernahkah Anda mendengar tentang Kandy, permata spiritual Sri Lanka? Temukan bagaimana Kuil Gigi Buddha mendefinisikan kekayaan warisan budayanya.

Di jantung kota Sri Lanka, bermandikan air Sungai Mahaweli, terletak kota Kandy, kekayaan budaya dan spiritual yang tersembunyi di balik kabut pegunungan tengah. 

Kota ini tidak hanya terkenal karena keindahan pemandangannya dan kekayaan sejarahnya, tetapi juga karena menjadi rumah bagi Kuil Gigi Buddha yang terkenal, sebuah situs ziarah yang menyimpan relik suci: gigi Buddha.

Sejarah Kandy terkait dengan legenda dan kenyataan. Didirikan pada abad ke-15, kota ini merupakan ibu kota terakhir raja-raja Sinhala kuno. Negara ini dengan berani melawan invasi kolonial, menjaga kemerdekaannya hingga abad ke-19, sebuah bukti kekuatan dan karakter uniknya.

Kuil Gigi atau Sri Dalada Maligawa, adalah pusat spiritualitas Buddha di Sri Lanka. 

Menurut tradisi, gigi Buddha diselamatkan dari api tumpukan kayu pemakamannya di India dan dibawa ke Sri Lanka pada abad ke-4 oleh beberapa biksu pemberani. Gigi ini tidak hanya menjadi simbol agama, tetapi juga menjadi objek kekuasaan politik, karena diyakini siapa pun yang memilikinya berhak memerintah bumi.

Kuil ini, dengan arsitekturnya yang megah, mencerminkan perpaduan gaya mulai dari Sinhala tradisional hingga elemen Barok Portugis. Upacara sehari-hari, dengan ritual dan nyanyian, membenamkan pengunjung dalam pengalaman mistis, di mana pengabdian dan sejarah saling terkait.

Namun Kandy lebih dari sekadar kuilnya. Kota ini ditandai dengan festival-festivalnya yang meriah, dengan Esala Perahera menjadi salah satu yang termegah. 

Selama festival ini, jalanan dipenuhi dengan tarian tradisional, genderang, dan gajah yang dihias dengan megah, dalam prosesi untuk menghormati relik suci Gigi Buddha.

Kandy juga merupakan tempat perpaduan berbagai budaya, tempat bertemunya agama Buddha, Hindu, Islam, dan Kristen, sehingga menciptakan permadani multikultural dan multietnis. 

Jalan-jalannya dihiasi dengan pasar yang ramai, kuil kuno, dan kebun raya, seperti Kebun Raya Kerajaan Peradeniya yang terkenal, yang merupakan rumah bagi koleksi anggrek dan tanaman tropis yang mengesankan.

Selain itu, kota ini merupakan basis ideal untuk menjelajahi kekayaan keanekaragaman hayati Sri Lanka. Hutan lindung di sekitarnya, seperti Hutan Udawattakele, menawarkan jendela untuk melihat flora dan fauna yang subur di negara ini, termasuk beragam burung, monyet, dan tanaman eksotis.

Singkatnya, Kandy bukan sekadar tempat ziarah keagamaan, melainkan mosaik sejarah, budaya, dan alam. Ini adalah pengingat akan tradisi kuno Sri Lanka, dan bukti ketahanan dan keragaman budayanya. 

Mengunjungi Kandy berarti membenamkan diri Anda dalam dunia di mana hal-hal sakral dan sekuler saling terkait, menciptakan pengalaman tak terlupakan yang melampaui batasan ruang dan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun