Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ku Temukan Cinta Sejati Setelah Keputusasaan- Ku

10 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit demi sedikit, apa yang tadinya hanya sekedar perjanjian komersial mulai berubah menjadi sesuatu yang lebih. Makan malam di teras yang menghadap ke laut, berbincang di bawah sinar bulan, berjalan-jalan di pantai bersama Doly meringkuk di pelukan Camilia... semua ini menciptakan keintiman yang tak terduga. Darren, yang telah bersumpah untuk tidak mempercayai siapapun lagi, mendapati dirinya mengagumi kekuatan dan kelembutan Camilia. Dia, pada gilirannya, menemukan bahwa di balik kesuksesan bisnis Darren ada seorang pria yang hancur, tidak mampu mengatasi rasa sakitnya.

“Aku tidak pernah membayangkan orang sepertimu bisa memahami bagaimana rasanya kehilangan segalanya,” kata Camilia suatu hari ketika Doly sedang tidur di pangkuannya.

"Aku juga tidak menyangka orang sepertimu bisa memberiku kesempatan kedua," jawab Darren, dengan kejujuran yang membuatnya terkejut.

Acaranya semakin dekat, dan segalanya tampak berjalan lancar. Namun, ayah Darren, pria yang meski sakit tidak pernah kehilangan akal sehatnya, menjadi curiga. Suatu sore, ketika Camilia sedang bersama Doly di kolam renang, dia mendekati Darren dan menatapnya dengan saksama.

"Aku tahu ada yang tidak beres di sini," katanya dengan suara lemah namun tegas. Wanita ini... gadis itu... semua ini tidak tampak nyata.

Darren menelan ludahnya, merasakan kebohongannya mulai berantakan. Dia tahu bahwa ayahnya selalu tanggap, dan meskipun dia berusaha mengendalikan segalanya, kebenaran mulai membebani dirinya. Malam itu, menjelang acara besar tersebut, Camilia dan Darren melakukan percakapan yang selama ini mereka hindari.

“Aku tidak bisa terus berpura-pura seperti ini,” kata Darren sambil menatap cakrawala laut yang gelap. Aku tidak ingin kamu terus terlibat dalam kebohonganku. Ini tidak adil bagimu atau bagi Doly.

“Aku juga tidak ingin terus menjadi bagian dari ini,” jawab Camilia, meski hatinya menegang saat mengatakannya. Tapi... Aku merasa ada sesuatu yang lebih di antara kita. Sesuatu yang bukan sekedar kesepakatan.

Acara pun tiba dan saat Darren menyampaikan pidatonya di depan ratusan orang, Camilia menyaksikan dari belakang ruangan sambil menggendong Doly. Itu adalah momen penting bagi Darren, namun satu-satunya hal yang terpikir olehnya hanyalah wanita dan gadis yang menemaninya beberapa hari terakhir ini. Tiba-tiba, pencapaian bisnis Anda terasa tidak penting jika Anda tidak bisa jujur pada diri sendiri.

Usai acara, Darren mendekati Camilia, tatapannya dipenuhi dengan keputusan yang telah diambil.

Aku telah memanfaatkanmu untuk menutupi kesalahanku, dan itu salah. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, tapi aku ingin kamu tahu bahwa apa yang aku rasakan padamu dan Doly bukanlah sebuah kebohongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun