Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedalaman Waktu dan Lautan Legenda Atlantis

10 Oktober 2024   15:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   15:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Atlantis, Sumber: Pixabay)

Apakah mereka akhirnya menemukan Atlantis? Penemuan apa saja yang telah dicapai dalam dua dekade terakhir?

Di kedalaman waktu dan lautan, legenda Atlantis telah memikat imajinasi para penjelajah, sejarawan, dan pemimpi selama berabad-abad. Pulau misterius ini, yang pertama kali dideskripsikan oleh filsuf Plato lebih dari dua ribu tahun lalu, telah menghasilkan banyak teori dan ekspedisi. Tapi apa yang sebenarnya telah kita ungkap tentang Atlantis dalam dua puluh tahun terakhir? Apakah kita semakin dekat untuk memecahkan misteri kuno ini?

Pencarian Atlantis, lebih dari sekedar perburuan arkeologi sederhana, adalah pengembaraan yang membawa kita ke sudut paling terpencil dalam sejarah dan geografi. Dalam perjalanan baru-baru ini, teknologi baru telah memainkan peran penting. Penggunaan citra satelit, sonar canggih, dan analisis geologi telah memungkinkan para ilmuwan menjelajahi wilayah bawah laut yang sebelumnya tidak dapat diakses, sehingga menawarkan perspektif baru yang mengejutkan.

Salah satu penemuan paling menarik dalam dua dekade terakhir adalah penemuan struktur bawah air di berbagai belahan dunia yang menghadirkan karakteristik tidak biasa. Misalnya, di lepas pantai Jepang, formasi Yonaguni memicu perdebatan. Beberapa ahli berpendapat bahwa formasi batuan aneh ini adalah hasil karya peradaban kuno, kemungkinan terkait dengan Atlantis. Namun ada pula yang berpendapat bahwa itu hanyalah formasi alami yang dibentuk oleh waktu dan lautan.

Lebih dekat dengan lokasi asli Atlantis, di Samudera Atlantik, para peneliti telah memeriksa struktur bawah air di dekat Kepulauan Canary dan Laut Alboran. Daerah-daerah ini, dengan reruntuhan misterius dan peninggalan geologisnya, telah memberikan dorongan baru bagi teori yang menempatkan Atlantis di dekat Eropa dan Afrika. Beberapa bukti menunjukkan bahwa daerah ini mungkin pernah mengalami bencana alam yang secara kronologis bertepatan dengan periode Atlantis.

Teori lain yang muncul menyatakan bahwa Atlantis mungkin merupakan sebuah metafora yang dikemukakan oleh Plato untuk menyampaikan pelajaran politik dan filosofis, bukan deskripsi tempat yang nyata. Penafsiran ini mendapat perhatian di kalangan beberapa sarjana, dengan alasan bahwa deskripsi rinci Plato terlalu akurat untuk dianggap fiksi dan mungkin didasarkan pada pengamatan peradaban nyata dan peristiwa sejarah yang diketahui.

Teori Geologi yang Diperbarui

Teori “penyelesaian cepat” telah mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Teori ini menyatakan bahwa Atlantis mungkin adalah sebuah pulau atau wilayah yang tenggelam dengan cepat akibat peristiwa bencana seperti gempa bumi atau tsunami. Kemajuan dalam bidang geologi dan paleoklimatologi telah memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana peristiwa bencana tersebut terjadi sepanjang sejarah bumi, mendukung kemungkinan bahwa Atlantis mungkin mengalami nasib serupa.

Paralel dengan Peradaban Nyata

Beberapa ahli telah mencari persamaan antara deskripsi Plato tentang Atlantis dan peradaban nyata yang diketahui. Misalnya, peradaban Minoa, yang berpusat di pulau Kreta, sering disamakan dengan Atlantis karena kebudayaannya yang maju dan kehancurannya, kemungkinan disebabkan oleh peristiwa bencana gunung berapi di pulau Thera (Santorini). Hipotesis ini menunjukkan bahwa Plato mungkin terinspirasi oleh peristiwa nyata dan peradaban yang ada untuk membuat catatannya tentang Atlantis.

Ringkasnya, dua puluh tahun terakhir telah memperluas pengetahuan kita tentang Atlantis, meski tanpa memberikan jawaban yang pasti. Teknologi dan teori baru telah membuka lebih banyak pintu dan menimbulkan pertanyaan yang lebih dalam. Apakah Atlantis benar-benar sebuah kerajaan yang tenggelam di kedalaman lautan, merupakan campuran dari beberapa peradaban kuno, atau sekadar perumpamaan Plato? Pencarian terus berlanjut, dan setiap petunjuk baru membawa kita lebih dekat, mungkin, untuk memecahkan salah satu teka-teki terbesar umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun