Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Olimpiade - Berasal dari Yunani Kuno

8 Oktober 2024   06:16 Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:19 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan olimpiade - Berasal dari Yunani Kuno

Di Yunani kuno, Olimpiade berdiri sebagai pilar budaya dan identitas Hellenic, melampaui sekadar acara olahraga menjadi pertemuan agama, seni, dan diplomasi. Diadakan setiap empat tahun sekali di lembah suci Olympia, permainan ini merupakan penghormatan kepada para dewa sekaligus pertunjukan potensi manusia.

Kelahiran Olimpiade membawa kita ke kedalaman mitologi Yunani, tempat tindakan heroik para dewa dan manusia saling terkait. Menurut legenda, mereka didirikan oleh Zeus sendiri, untuk memperingati kemenangannya atas Cronus. Asal usul ilahi ini memberikan permainan karakter sakral, mengubahnya menjadi sebuah festival yang menghubungkan manusia dengan ilahi.

Upacara pembukaan merupakan tontonan yang penuh hormat dan kemegahan. Dimulai dengan prosesi dan pengorbanan untuk menghormati Zeus, dilanjutkan dengan sumpah para atlet di depan patungnya yang megah di Olympia. Tindakan ini melambangkan tidak hanya komitmen untuk bersaing dengan kehormatan tetapi juga pengakuan terhadap para dewa sebagai penjaga tertinggi olahraga dan moralitas.

Program permainannya bervariasi, meskipun lebih terbatas dibandingkan di zaman modern. Ini mencakup disiplin ilmu seperti pentathlon, yang menggabungkan lempar cakram dan lembing, lompat jauh, lari dan gulat. Yang juga menonjol adalah gulat, tinju, dan pankration, suatu bentuk pertarungan primitif tanpa aturan yang menguji batas ketahanan dan kecakapan fisik. Kompetisi ini tidak hanya menunjukkan kekuatan dan keterampilan, tetapi juga keberanian dan kehormatan.

Para atlet, yang berkompetisi telanjang untuk menghormati kemurnian dan kesetaraan, dihormati sebagai pahlawan. Kemenangan di Olympia tidak mendatangkan kekayaan materi; Hadiahnya berupa karangan bunga zaitun sederhana, namun kehormatan dan pengakuan yang menyertai kemenangan sangatlah berharga. Para juara diabadikan dalam nyanyian dan patung, dan kampung halaman mereka menerimanya dengan penghormatan yang hampir seperti dewa.

Selain olahraga, Olimpiade juga merupakan tempat berkumpulnya kehidupan Yunani. Penyair, seniman, dan filsuf datang ke Olympia untuk mempresentasikan karya mereka dan berbagi ide. Selama periode ini, permusuhan antar negara kota terhenti; Gencatan Senjata Olimpiade memungkinkan peserta dan penonton melakukan perjalanan dengan aman, mempromosikan semangat perdamaian dan persatuan.

Namun, pertandingan tersebut juga merupakan arena politik dan diplomasi. Para pemimpin polis memanfaatkan kesempatan ini untuk merundingkan aliansi dan mendiskusikan urusan negara, menggunakan acara tersebut sebagai platform untuk memperkuat hubungan atau menyelesaikan konflik.

Oleh karena itu, Olimpiade di Yunani kuno lebih dari sekadar kompetisi olahraga. Hal-hal tersebut merupakan perwujudan nilai-nilai, keyakinan dan aspirasi suatu peradaban yang memandang atletik sebagai cara untuk mencapai keunggulan, tidak hanya fisik tetapi juga moral dan spiritual. Di debu Olympia, legenda ditempa, para dewa dihormati, dan esensi dari apa artinya menjadi orang Yunani dirayakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun