Buddha Agung Leshan: Kesaksian Luar Biasa atas Keyakinan dan Teknik di Tiongkok (803 M)
Di pertemuan sungai Min, Dadu dan Qingyi di provinsi Sichuan, Tiongkok, terdapat Leshan Great Buddha, salah satu patung Buddha terbesar dan tertua di dunia. Patung kolosal yang dipahat langsung di tebing ini selesai dibangun pada tahun 803 Masehi. pada masa Dinasti Tang, dan mewakili prestasi teknik dan pengabdian keagamaan yang mengesankan.
Sejarah dan Tujuan
Penciptaan Buddha Agung Leshan dimulai pada tahun 713 Masehi. di bawah arahan seorang biksu bernama Haitong. Khawatir dengan keselamatan kapal yang mengarungi turbulensi sungai, Haitong mendapat ide untuk membangun patung Buddha untuk menenangkan roh air dan melindungi para pelaut. Menurut legenda, ketika dana untuk proyek tersebut berisiko disalahgunakan, Haitong mencungkil matanya untuk menunjukkan ketulusan dan pengabdiannya.
Setelah kematian Haitong, pembangunan dilanjutkan di bawah pengawasan murid-muridnya dan akhirnya selesai pada tahun 803 M. Hasilnya adalah patung Buddha Maitreya, duduk dengan tangan bertumpu pada lutut, memandang dengan tenang ke arah sungai.
Fitur dan Dimensi
Buddha Agung Leshan sangat mengesankan tidak hanya karena sejarahnya, namun juga karena dimensinya. Dengan tinggi 71 meter, patung ini merupakan patung Buddha tertinggi yang dipahat di batu di dunia. Kepala Buddha memiliki panjang 14,7 meter dan lebar 10 meter, dengan gaya rambut terdiri dari 1.021 helai rambut yang diukir. Lebar bahunya 28 meter, dan panjang masing-masing kuku kaki kira-kira 1,5 meter, cukup besar untuk diduduki seseorang.
Rekayasa dan Konservasi
Pembangunan Buddha Besar Leshan melibatkan rekayasa hidrolik yang rumit untuk melindungi patung dari erosi dan pelapukan. Sistem drainase tersembunyi dirancang di dalam struktur, termasuk saluran dan pipa di kepala, lengan, dan belakang telinga, untuk mengalihkan air hujan dan mengurangi keausan.
Selama berabad-abad, patung tersebut telah mengalami beberapa kali pemugaran dan upaya konservasi untuk mempertahankan keagungannya. Pada tahun 1996, Buddha Besar Leshan dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, mengakui nilai sejarah dan budayanya serta memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang.
Pentingnya Budaya dan Agama
Buddha Agung Leshan bukan hanya sebuah keajaiban arsitektur, tetapi juga simbol keyakinan Buddha dan ketekunan manusia. Setiap tahunnya, kuil ini menarik ribuan peziarah dan wisatawan yang datang untuk mengagumi kemegahannya dan mencari inspirasi spiritual. Patung ini telah menjadi ikon wilayah tersebut dan pengingat akan warisan budaya Tiongkok yang kaya.
Selain fungsi keagamaannya, Leshan Great Buddha merupakan bukti kecerdikan dan keterampilan para pengrajin Tiongkok kuno, yang menggabungkan seni dan teknologi untuk menciptakan sebuah karya yang telah bertahan selama lebih dari seribu tahun.
Buddha Agung Leshan tetap menjadi salah satu monumen paling mengesankan di dunia, melambangkan titik temu antara keyakinan, teknik, dan dedikasi. Kehadirannya yang megah dan sejarahnya yang menginspirasi terus mempesona semua orang yang cukup beruntung untuk melihatnya, menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu keajaiban besar warisan budaya umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H