Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ikatan yang Tidak Bisa Dipatahkan

3 Oktober 2024   04:20 Diperbarui: 3 Oktober 2024   05:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

—Tidak apa-apa, Pía, saya di sini hanya untuk membeli Roti. “Ibuku mengirimku lebih awal,” jawab Regina dengan nada paling polos.

—Mmm… Dan apa yang ada di sakumu? —Tatapan Pía setajam elang pemburu.

Regina berusaha menyembunyikannya, tapi dia tahu dia tidak bisa menipu Pía. Jadi, sambil tersenyum penuh pengertian, dia berkata:

—Nah, ini untuk kejutan. Jangan beritahu siapa pun, oke?

Pía memandangnya penasaran, tetapi meninggalkan topik pembicaraan. Regina segera membeli beberapa kaleng makanan anjing dan berlari pulang. Dia bertekad bahwa Ciateul akan tetap bersamanya, apa pun yang terjadi.

Setibanya di sana, dia memberi makan anjing itu dan bermain dengannya sebentar di dalam kandang, tetapi ketenangan pikirannya tidak bertahan lama. Sore itu, saat mereka sedang makan malam, ibunya melontarkan kejutan.

—Regina, apakah aku mendengar sesuatu yang aneh di gudang hari ini? —Dia berkata dengan mata setengah tertutup.

—Gudang? "Aku tidak mendengar apa-apa," jawab Regina sambil mengunyah perlahan.

Namun ibunya nampaknya belum puas dengan jawabannya. Keadaan menjadi lebih buruk ketika Kakek Fermín, yang tidak melewatkan kesempatan untuk memasukkan sendoknya, berkomentar:

—Tentunya itu seekor anjing. Pagi ini saya melihat jejak kaki di dekat pintu masuk.

Regina membeku. Dia tahu dia akan ketahuan, tapi dia juga tahu dia tidak bisa membiarkan Ciateul tertangkap. Dia membuat keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun