Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagian yang Hilang

1 Oktober 2024   13:30 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka sepakat untuk bertemu malam itu juga di sebuah restoran kecil dekat tempat kerja. Itu adalah salah satu tempat yang sepi, dengan lampu redup dan musik lembut sebagai latar belakang, ideal untuk percakapan serius. Ketika Angel tiba, dia menemukan Jefril menunggunya di meja belakang, dengan ekspresi tenang namun penuh perhatian.

---"Terima kasih sudah datang," katanya, duduk di depannya, gugup namun penuh tekad.

---"Terima kasih sudah mengundangku. Kurasa ada sesuatu yang penting yang ingin kau sampaikan padaku," jawabnya, menjaga tatapannya tertuju pada tatapannya, seolah dia bisa melihat langsung ke dalam jiwanya.

Angel menarik napas, merasakan momen yang selama berhari-hari ia hindari akhirnya tiba.

---"Aku sudah banyak berpikir tentang apa yang kamu tulis padaku. Tentang bagaimana aku melewatkan sesuatu... atau seseorang," dia memulai, merasakan bagaimana kata-kata itu keluar dengan susah payah, tapi pada saat yang sama dengan kebenaran. bahwa dia tidak bisa menyangkal. "Dan menurutku kamu benar. Aku selalu merasa ada bagian yang hilang untuk diselesaikan. Tapi yang aku tidak tahu, sampai sekarang, adalah bahwa bagian itu bisa jadi adalah kamu."

Jefri memperhatikannya dalam diam, seolah memproses setiap kata, setiap jeda, setiap nafas yang ditahan. Setelah sekian lama, dia tersenyum, tapi itu bukan senyuman biasa. Itu adalah senyuman lega, penuh pengertian, seolah-olah dia sudah lama menantikan momen ini.

---"Kau tidak tahu betapa berartinya bagiku jika kau mengatakan hal itu," katanya, suaranya nyaris berbisik. "Saya selalu berpikir jika kami sampai pada titik ini, itu karena kami berdua sudah siap."

Ucapan Jefri yang begitu sederhana namun penuh makna membuat Angel merasakan kehangatan yang menenangkan di dadanya. Ketegangan yang menumpuk selama berhari-hari mulai memudar, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia merasa segalanya berada pada tempatnya.

---"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang," akunya sambil menatap tangan mereka yang tergenggam di atas meja. "Tapi aku ingin mencari tahu denganmu."

Jefri dengan lembut meraih tangannya, dan pada saat itu, dunia luar menghilang. Tidak ada apa-apa selain mereka berdua, di restoran kecil itu, berbagi hubungan yang telah terbengkalai selama bertahun-tahun, namun akhirnya terungkap dengan segala kemegahannya.

Tidak ada janji muluk-muluk malam itu, tidak ada rencana masa depan yang jelas. Hanya mereka saja, yang menyadari apa yang telah mereka temukan, mengetahui bahwa cinta tidak selalu datang dengan jelas atau cepat, namun ketika cinta datang, cinta akan mengisi setiap kekosongan, melengkapi setiap sudut jiwa Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun