Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Tersembunyi dari Hieroglif: Pengembaraan Batu Rosetta dan Jean-Francois Champollion

27 September 2024   02:59 Diperbarui: 27 September 2024   03:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Batu Rosetta dan Jean-François Champollion, Sumber: iStock)

Makna tersembunyi dari Hieroglif: Pengembaraan Batu Rosetta dan Jean-François Champollion 

Menjelang abad ke-19, sebuah penemuan tak terduga di pasir Mesir memicu revolusi dalam dunia arkeologi dan linguistik. Penemuan ini, yang dikenal sebagai Batu Rosetta, akan menjadi kunci utama untuk mengungkap salah satu misteri tertua umat manusia: makna hieroglif Mesir.

Ditemukan pada tahun 1799 oleh tentara Perancis selama kampanye Napoleon di Mesir, Batu Rosetta adalah pecahan dari prasasti yang lebih besar, yang diukir dengan dekrit yang dikeluarkan di Memphis pada tahun 196 SM. Yang membuatnya unik adalah prasasti tiga bahasanya: teks yang sama ditulis dalam hieroglif Mesir, aksara demotik, dan Yunani kuno.

Penemuan ini langsung menimbulkan semangat di kalangan sarjana di Eropa. Namun, seorang jenius muda Perancis, Jean-François Champollion, yang akhirnya mengungkap teka-teki tersebut. Terpesona oleh Mesir kuno sejak masa mudanya, Champollion telah menguasai berbagai bahasa dalam usahanya memahami hieroglif.

Terobosannya terjadi pada tahun 1822. Champollion, dengan menerapkan pengetahuannya yang mendalam tentang Koptik, bentuk evolusi terakhir dari bahasa Mesir kuno, dan intuisi linguistiknya yang tajam, mampu mengidentifikasi korespondensi antara simbol hieroglif dan huruf Yunani pada batu tersebut. Ia menyadari bahwa hieroglif lebih dari sekadar simbol ideografik; Mereka juga mewakili suara, seperti huruf-huruf dalam alfabet.

Penemuan ini sangat monumental. Untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun, pintu menuju rahasia peradaban Mesir kuno terbuka. Teks-teks di kuil, makam, dan monumen, yang sunyi selama berabad-abad, mulai berbicara sekali lagi, mengungkap kisah-kisah firaun, dewa, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir.

Karya Champollion bukan hanya sebuah prestasi di bidang Egyptology; Ini juga merupakan kemenangan semangat manusia dan pencarian pengetahuannya yang tak kenal lelah. Dedikasi dan kejeniusan mereka menerangi jalan menuju masa lalu yang terlupakan, memungkinkan kita untuk lebih memahami sejarah yang kaya dan kompleks dari salah satu peradaban paling menakjubkan di dunia.

Kisah penguraian hieroglif adalah pengingat bagaimana sebuah penemuan dapat mengubah pemahaman kita tentang masa lalu dan, akibatnya, tentang diri kita sendiri. Berkat Batu Rosetta dan Champollion, Mesir kuno, yang dulunya diselimuti misteri, telah menjadi sumber terbuka kebijaksanaan dan keajaiban bagi umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun