Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelusuri Makna Equinox Musim Gugur Lebih dari Perubahan Musim

25 September 2024   05:58 Diperbarui: 25 September 2024   07:43 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Equinox musim Gugur, Sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa Equinox musim gugur lebih dari perubahan musim? Temukan maknanya di luar astronomi!

Hari ini dimulailah ekuinoks musim gugur, sebuah fenomena yang lebih dari sekadar permulaan musim baru. Peristiwa astronomi ini, yang terjadi dua kali setahun—di musim semi dan musim gugur—menandai momen ketika siang dan malam memiliki durasi yang sama di seluruh planet. Ini merupakan momen keseimbangan sempurna antara terang dan gelap, namun apa sebenarnya arti momen ini dari sudut pandang budaya, sejarah, dan spiritual?

Ekuinoks musim gugur, yang terjadi antara tanggal 22 dan 23 September di belahan bumi utara, telah dirayakan selama ribuan tahun oleh berbagai budaya di seluruh dunia. Dalam peradaban kuno, peristiwa ini tidak hanya menandai peralihan ke hari-hari terpendek dan terdingin dalam setahun, tetapi juga memiliki konotasi spiritual yang mendalam. Bagi bangsa Celtic, misalnya, ekuinoks musim gugur dikenal sebagai Mabon, sebuah perayaan untuk menghormati panen dan kelimpahan tanah. Momen ini melambangkan rasa syukur atas buah yang dipanen dan awal persiapan menghadapi musim dingin. Ini adalah masa refleksi dan keseimbangan, di mana alam dan kehidupan pribadi harus menyesuaikan diri dengan siklus baru.

Dalam budaya lain, seperti Jepang, Higan diperingati, suatu periode refleksi dan penghormatan kepada leluhur. Ekuinoks, sebagai titik keseimbangan antara siang dan malam, dipandang sebagai simbol keseimbangan spiritual antara dunia orang hidup dan dunia orang mati. Banyak budaya yang menyetujui gagasan keseimbangan ini, seperti di Yunani kuno, dimana mitologi menunjukkan bahwa Persefone kembali ke dunia bawah, memulai turunnya matahari dan majunya kegelapan.

Ekuinoks juga dikaitkan dengan struktur arsitektur yang mengesankan. Di tempat-tempat seperti Chichén Itzá, di Meksiko, sinar matahari memberikan bayangan pada piramida Kukulkan yang tampak seperti seekor ular yang sedang menuruni tangganya, sebuah fenomena yang mencerminkan pengetahuan astronomi dari peradaban kuno. Penyelarasan seperti ini menunjukkan kepada kita bagaimana budaya di seluruh dunia memahami hubungan antara cosmos dan kehidupan di Bumi.

Saat ini, meski kehidupan kita tidak lagi bergantung langsung pada siklus pertanian, ekuinoks musim gugur tetap menjadi peluang untuk merefleksikan keseimbangan. Ini adalah waktu yang ideal untuk berhenti, meninjau kembali tahun yang telah berlalu, dan mempersiapkan diri untuk bulan-bulan mendatang. Secara tradisional, ini adalah masa introspeksi, di mana refleksi dan pelepasan hal-hal yang tidak lagi bermanfaat bagi kita menjadi pusat perhatian.

Ekuinoks mengajak kita untuk menemukan keseimbangan tidak hanya di alam, tetapi juga dalam kehidupan kita sendiri. Sama seperti siang dan malam yang menjadi setara, kita dapat bertanya pada diri sendiri apakah kita selaras dengan keputusan, emosi, dan hubungan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun